Oleh : Ahmad
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Musibah kebakaran yang terjadi di Kawasan Tembok Bolong, Penjaringan, Jakarta Utara, saat malam takbir Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023) dini hari masih menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban.
Baca Juga:
Operasi Sikat, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ungkap 10 Kasus dan Tangkap 10 Tersangka
Diketahui, sekitar 218 rumah di dekat kawasan Muara Angke ini hangus karena amukan si jago merah, saat warga sedang mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya .
Kehilangan harta benda akibat kebakaran menyisakan duka dan sedih yang mendalam. Aktivitas keseharian terganggu karena mereka harus mengungsi ke tempat lain untuk sementara waktu. Kondisi yang berubah – ubah ini dapat menimbulkan tekanan, kecemasan bahkan trauma. Bila berkelanjutan dan tidak ditangani dapat berujung pada gangguan psikologis seperti depresi.
Baca Juga:
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H/2024, Doa Bersama dan Santunan.
Oleh karena itu, jajaran Polisi Wanita Polres Pelabuhan Tanjung Priok, berinisiatif melaksanakan kegiatan sosial dengan menyelenggarakan trauma healing kepada anak-anak pengungsi korban kebakaran di Tembok Bolong Muara Angke, Pluit Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (24/4).
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB , yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Pelabuhan Tanjung Priok, Kompol Yunita Natallia Rungkat, S.H., S.I.K.
Baca Juga:
Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Kembali Gelar Jumat Curhat
Dalam kegiatan tersebut, para Polwan hadir di tengah para korban kebakaran untuk menghibur dan memberikan semangat. Hal ini merupaka bentuk kepedulian serta upaya menghilangkan trauma akibat kebakaran terutama pada anak-anak. Selain itu, kegiatan ini juga dibarengi dengan pemberian sembako, paket makanan ringan, snack, susu, dan barang lainnya.
"Kita menghibur para korban kebakaran terutama pada anak-anak, melalui kegiatan bermain bersama dan bernyanyi bersama," kata Kompol Yunita.
"Kegiatan yang kita lakukan ini walaupun sederhana, namun kami berharap semoga mampu memfasilitasi para korban, terutama pada anak-anak, untuk menyuarakan perasaan dan harapan mereka, serta mengurangi rasa sedih yang mendalam," pungkas Kompol Yunita.(ahmad)