Pendaratan Lion Air JT-630 Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang, Ini Penyebabnya!

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 09/Mei/2023 11:02 WIB
Pesawat Lion Air Boeing 737. (Ilustrasi) Pesawat Lion Air Boeing 737. (Ilustrasi)

BENGKULU (BeritaTrans.com) - Pesawat Lion Air penerbangan nomor JT-630 rute Jakarta (CGK) – Bengkulu (BKS) pada melakukan pengalihan pendaratan (divert) ke Palembang (PLM) pada Senin (8/5/2023).

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan hal tersebut demi keselamatan penerbangan karena cuaca kurang baik di Bengkulu. Dia menyatakan pihaknya bertanggungjawab tinggi terhadap keselamatan penerbangan dan kenyamanan penumpang.

Baca Juga:
Alasan Penumpang Tidak Boleh Bercanda Bom di Pesawat!

"Keputusan pilot berdasarkan kondisi aktual cuaca yang tidak baik dengan kurangnya jarak pandang yang tidak memungkinkan untuk mendarat dengan aman di Bandar Udara Fatmawati Bengkulu," kata Danang, Senin (8/5/2023).

Danang menyatakan, Lion Air telah memberikan informasi yang jelas dan terperinci kepada semua penumpang. Pemberitahuan diberikan dengan menyampaikan alasan pengalihan pendaratan sebagai langkah terbaik.

Pesawat saat itu dioperasikan menggunakan Boeing 737-900ER registrasi PK-LHU membawa 188 penumpang dan tujuh kru. Pesawat mendarat secara normal di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pukul 18.44 WIB.

"Setelah mendapatkan informasi bahwa Bandar Udara Fatmawati Bengkulu telah dinyatakan aman untuk operasional penerbangan, berdasarkan pemberitahuan resmi dan memperoleh kepastian dari otoritas terkait bahwa kondisi cuaca di Bengkulu telah membaik dan memungkinkan untuk mendarat dengan aman, Lion Air melanjutkan penerbangan dari Palembang menuju Bengkulu," kata Danang. 

Dilanjutkan Danang, pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang pukul 19.59 dan sudah mendarat di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu pukul 21.00 WIB.

Mengapa divert ke Palembang?

Danang menjelaskan, pengalihan pendaratan pesawat di bandara alternatif Palembang adalah langkah yang tepat, wajar dan normal dilakukan demi menjaga keselamatan dan keamanan penerbangan. Kondisi cuaca kurang baik di Bengkulu, seperti kurangnya jarak pandang dan kecepatan angin tinggi, dapat menyebabkan risiko bagi penerbangan.

"Palembang dipilih sebagai bandar udara alternatif karena terdekat dari Bengkulu yang memenuhi kriteria keselamatan dan memiliki kondisi cuaca yang lebih baik guna mendaratkan pesawat dengan aman," kata Danang.

Sebelum melakukan pengalihan pendaratan, Lion Air telah memastikan bahwa Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II siap menerima penerbangan dan memenuhi persyaratan operasional yang diperlukan.

"Pengalihan pendaratan ke bandar udara alternatif dalam kondisi cuaca buruk merupakan tindakan yang rutin dilakukan oleh maskapai penerbangan di seluruh dunia demi menjamin bahwa penerbangan dapat berlangsung aman dan mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat kondisi cuaca yang tidak baik," pungkas Danang.