Jalan Tol Jagat Kerthi Bakal Bisa Dilintasi Sepeda Motor, Begini Progresnya!

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 09/Mei/2023 16:23 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ketua MPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) bertemu Direksi PT Tol Jagat Kerthi Bali untuk mematangkan pembangunan jalan tol Jagat Kerthi di Bali. Nantinya jalan tol tersebut bisa dilewati oleh mobil dan sepeda motor karena tersedia jalur khusus roda dua sepanjang 42,2 KM.

Menurut Bamsoet, keberadaan tol Jagat Kerthi bisa mendukung pengembangan pariwisata di kawasan Bali Utara, Selatan, Timur, Barat, dan Tengah seperti di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan. Akhirnya akan berdampak positif pada penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Jagat Kerthi Toll Road akan melalui 3 kabupaten, 13 kecamatan, serta 58 desa. Proyek pembangunannya telah masuk proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional," buka Bamsoet dikutip dari situs MPR.

"Groundbreaking sudah dilaksanakan pada 10 September 2022 oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bersama Gubernur Bali I Wayan Koster. Ditargetkan selesai pada 2024-2025. Sehingga para investor dan calon investor tidak perlu khawatir terhadap progres pembangunan sekaligus potensi ekonominya," lanjutnya.

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ini menjelaskan, setelah dari Jagat Kerthi Toll Road, tidak menutup kemungkinan akan ada banyak lagi jalan tol yang akan menyiapkan jalur khusus sepeda motor yang terpisah dan diberikan pembatas dengan jalur mobil. Khususnya di jalan tol yang di kiri dan kanannya masih memiliki lahan untuk dibangun menjadi jalur khusus sepeda motor. Diantaranya di tol Jagorawi, Karawaci, hingga Trans Jawa.

"Keberadaan jalur khusus sepeda motor di tol menjadi bentuk keadilan dan kesetaraan bagi para pengendara kendaraan bermotor. Sehingga tol tidak hanya dinikmati oleh para kalangan menengah dan atas yang mampu membeli mobil. Melainkan juga bisa dinikmati oleh kalangan menengah dan bawah yang dapat membeli sepeda motor," jelas Bamsoet.

Bamsoet menerangkan keberadaan jalan tol khusus sepeda motor selain bisa meningkatkan pendapatan operator jalan tol dan juga pendapatan negara, juga bisa memberikan multiplier effect economy yang besar bagi perkembangan sektor pariwisata. Mengingat komunitas motor sangat gemar melakukan touring. Sehingga dengan keberadaan jalan tol khusus sepeda motor, komunitas motor bisa touring ke berbagai daerah dengan mudah.

"Jalan tol khusus sepeda motor sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Kita sudah memiliki contoh yang sangat baik di tol Bali Mandara, dan tol Jembatan Suramadu. Bahkan tingkat kecelakaan sepeda motor disana hampir mencapai Zero Accident."

"Berbagai negara dunia juga mengizinkan sepeda motor masuk jalan tol, bahkan tanpa pembatas dan tidak memiliki jalur khusus. Seperti di Singapura, Malaysia, Jepang, dan India. Berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Italia, Portugal, dan lainnya juga turut memperbolehkan sepeda motor masuk jalan tol," pungkas Bamsoet. (Fhm)