ASDP Siap Berkolaborasi dengan Pemkab Jembrana Kaji Pengembangan Pelabuhan Gilimanuk

  • Oleh : Naomy

Rabu, 17/Mei/2023 18:54 WIB
Penyeberangan ASDP Penyeberangan ASDP

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) siap berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Jembrana, Bali terkait rencana pengembangan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali.

Baca Juga:
ASDP Sediakan 3 Rute Mudik Asyik Bersama BUMN

Hal itu demi mendukung konektivitas antarwilayah serta kemajuan sektor pariwisata di wilayah tersebut.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyampaikan, dalam pertemuan dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba pekan lalu dibahas kelanjutan Masterplan Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. 

Baca Juga:
ASDP Apresiasi Penertiban Praktik Percaloan di Pelabuhan Merak oleh Satreskrim Polres Cilegon

"Saat ini, ASDP melayani hingga total 49 juta penumpang di seluruh lintasan penyeberangan di Indonesia, termasuk di lintasan tersibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk," ujarnya, Rabu (17/5/2023).

Layanan penyeberangan dengan moda kapal feri menjadi salah satu moda transportasi favorit bagi masyarakat di Indonesia khususnya yang ingin menyeberang dari Jawa menuju Sumatera dan juga Ketapang - Gilimanuk yang menghubungkan Jawa dan Bali. 

Baca Juga:
Menhub Pesan Agar ASDP Prioritaskan Layanan dengan Kapal Berkapasitas Besar

Dari sekitar 49 juta pengguna jasa kapal ferry per tahunnya, lintasan Merak-Bakauheni merupakan jalur tersibuk yang melayani hingga 20,7 juta penumpang.

Dia mengungkapkan, ASDP terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan prima, dan tentunya akan terus berkolaborasi dengan stakeholder terkait, termasuk Pemkab Jembrana dalam peningkatan layanan dan sarana prasarana penyeberangan yang lebih baik lagi. 

"Hal ini tentunya sangat penting dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata utamanya melalui keanekaragaman bisnis yang berorientasi pada pengembangan kawasan waterfront destination," urai dia

Rencana pngembangan Pelabuhan Gilimanuk dan sekitarnya merupakan kolaborasi besar yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan untuk memajukan pariwisata, logistik, infrastruktur, sosial, dan ekonomi. 

"Sesuai dengan masterplan yang telah dirancang, akan dibuat skywalk dari terminal bus menuju pelabuhan bagi para penumpang pejalan kaki,” tutur Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP Harry MAC.

Dalam perencanaan tersebut akan dilakukan pembaruan tollgate, gapura signboard, sirkulasi kendaraan menuju ke pelabuhan, pembangunan hotel transit, terminal dan mall, gedung parkir, restoran apung, museum seni, budaya, dan maritim, area waterfront, hingga amphitheater. 

"ASDP telah menyiapkan strategi tersendiri untuk memanfaatkan kepadatan di jalur penyeberangan baik Merak-Bakauheni serta Ketapang-Gilimanuk. Mengusung pengembangan kawasan waterfront, ASDP mulai melakukan ekspansi atas bisnisnya khususnya dengan memanfaatkan asset yang dimiliki untuk membangun pengembangan wisata tepi pantai dan berpusat pada area komersial. Salah satu contohnya, proyek Bakauheni Harbour City (BHC) yang saat ini tengah dikebut," ujar Harry.

Diungkapkannya, ASDP telah melakukan peningkatan pelayanan dengan adanya terminal eksekutif di Terminal Pelabuhan Merak dan Bakauheni. 

Saat ini terdapat total enam armada yang mengakomodir layanan ferry express, antara lain: KMP Portlink III, KMP Portlink, KMP Sebuku, KMP Batumandi, KMP Legundi, dan KMP Jatra III.

“ASDP berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dan didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Lampung dalam keberlanjutan proses pembangunan Bakauheni Harbour City (BHC) yang nantinya akan menjadi tumpuan pariwisata lokal di Lampung. Dan tentunya kehadiran Bapak Bupati Jembrana hari ini diharapkan dapat terwujud kolaborasi dan kerja sama yang luar biasa dengan ASDP,” tuturnya.

Pada pertemuan tersebut, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menjabarkan visi pembangunan Jembrana yang dapat dikolaborasikan dengan pihak ASDP.

“Kami ingin nantinya Jembrana dapat menjadi kawasan destinasi dunia dengan adanya keindahan alam dan tentu didukung oleh aksesibilitas penyeberangan. Untuk itu kehadiran kami di sini ingin menindaklanjuti diskusi atas masterplan Gilimanuk yang meliputi rencana pembangunan destinasi terbesar di Asia Tenggara,” ulasnya. (omy)