Yes, INSA Kembali jadi Anggota Penuh FASA

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 26/Mei/2023 12:19 WIB
Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto  (tengah) bersama jajaran pengurus Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto (tengah) bersama jajaran pengurus

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Yes, Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) kembali menjadi anggota penuh Federation Asean Shipowner’s Association (FASA).

Keanggotaan INSA di FASA menurut Sekretaris Umum DPP INSA Budhi Halim, terkendala dikarenakan adanya sekelompok  perusahaan pelayaran yang juga membentuk wadah perusahaan pelayaran dengan nama dan logo yang sama, yang juga mendaftarkan assosiasinya ke FASA.

Baca Juga:
INSA Jaya Bersama Bea Cukai Tanjung Priok Gelar Pelatihan Teknologi CEISA 4.0

"Keanggotaan INSA sempat disuspend namun tetap diundang dan dizinkan hadir sebatas status pengamat/observer bila ada kegiatan," ujar Budhi dalam Coffe Morning dan Silaturahmi DPP INSA di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Atas dasar putusan Pengadilan Mahkamah Agung dan dukungan surat-surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut di atas, maka FASA mengeluarkan surat pernyataannya  Ref FASA/004/23L tertanggal 19 April 2023.

Baca Juga:
Dalam Rapat Umum Anggota, Ketua Umum DPP INSA Ajak Semua Pihak Bergandengan Tangan Menuju Indonesia Maju

Isinya bahwa FASA re-instate INSA to full member status, yaitu INSA yang beralamat di jln Tanah Abang III No. 10, Jakarta pusat yang di Ketuai Carmelita Hartoto.

"Dengan telah adanya pengakuan pemerintah  dan juga negara ASEAN dan Asia melalui FASA dan ASA (Asian Shipowner’s Association) bahwa INSA merupakan mitra pemerintah sebagai  wadah Pengusaha perusahaan pelayaran nasional Indonesia," ujar dia.

Baca Juga:
The 59th FASA Executive Committee Meeting Tetapkan Ketum DPP INSA sebagai Ketua FASA Periode 2024-2026

Pihaknya mengimbau agar pengusaha perusahaan pelayaran nasional yang diluar INSA segera melapor dan mendaftarkan  perusahaannya kembali agar  kegiatan usaha pelayarannya dapat terlayani dengan baik. 

Perjuangan ini ditegaskannya, tidak lepas dari dukungan pemerintah Indonesia, dalam hal ini Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan. 

Seperti diketahui, INSA dibentuk oleh para pendahulunya sejak Agustus tahun 1967 dan di SAHkan oleh Menteri Maritim Laksamana Muda Laut Jatidjan di bulan September tahun 1967 sebagai satu satunya wadah pengusaha perusahaan pelayaran Nasional di Indonesia.

Selanjutnya FASA di bentuk di Jakarta, Indonesia atas prakarsa INSA saat itu di ketuai Firdaus Wadjdi  yang beranggotakan lima Negara ASEAN yaitu Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, Philipina yang dalam perjalanannya masuk negara Vietnam, Brunei dan Myanmar.

Peran INSA di Kancah Internasional

Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto menambahkan, keikutsertaan INSA sebagai anggota penuh FASA merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan pelayaran nasional. 

"Hal ini sesuai dengan visi misi dan tujuan INSA selama ini," tuturnya.

Dengan eksistensi INSA di FASA, diharapkan INSA dapat berkontribusi lebih besar untuk mengembangkan dan meningkatan industri maritim dan pelayaran di kawasan dan sekitarnya.

Peran akif INSA tersebut tercermin dengan menjadi salah satu delegasi Indonesia pada pertemuan the 44th ASEAN Maritime Transport Working Group (MTWG) yang diselenggarakan 9-11 Mei 2023 di Da Nang, Vietnam.

INSA sebagai delegasi Indonesia di MTWG ikut terlibat dalam pembahasan agenda penting  pelayaran dan maritim di Kawasan.

Beberapa isu yang menjadi pembahasan di sektor maritim di antaranya menyangkut dekarbonisasi dan lingkungan maritim. 

Isu lainnya terkait kerja sama antara International Maritime Organization (IMO) dan ASEAN/ASIA untuk mendorong kemajuan sektor maritim di ASEAN/ASIA. 

Melalui siding siding MEPC ( Marine Environment Protection Committee). Masih di waktu yang berdekatan, INSA juga mengikuti kegiatan internasional lainnya. 

Pada 15-17 Mei 2023, INSA mengikuti The 32nd Asian Shipowners’ Association (ASA) Annual General Meeting di Shanghai. 

Beberapa pembahasan dalam The 32nd ASA Annual General Meeting terkait pelaut, asuransi kapal, keamanan navigasi dan lingkungan maritim, serta beberapa isu lain seputar pelayaran dan kemaritiman di Asia. (omy)