INSA Sebut Pengadaan Kapal Tunda Butuh Investasi Besar

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 26/Mei/2023 17:15 WIB
Jajaran pengurus DPP INSA Jajaran pengurus DPP INSA

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) menyebutkan, kapal Tug and Barges atau kapal tunda butuh investasi lokal terbesar di sektor pelayaran Indonesia.

Baca Juga:
INSA Jaya Bersama Bea Cukai Tanjung Priok Gelar Pelatihan Teknologi CEISA 4.0

Wakil Ketua Umum III INSA Nova Y Mugijanto, menyampaikannya di sela Konferensi Pers di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

"Memang pada saat ini, investasi di perusahaan pelayaran di kapal masih di Tug and Barges. Itu masih jadi dominasi di perusahaan pelayaran," tuturnya.

Baca Juga:
Dalam Rapat Umum Anggota, Ketua Umum DPP INSA Ajak Semua Pihak Bergandengan Tangan Menuju Indonesia Maju

Keberadaannya juga dibutuhkan mengingat permintaan angkutan batu bara dan nikel yang masih menggeliat di beberapa wilayah Indonesia.

"Dari yang kita pantau sekarang, itu anggota INSA banyak untuk meningkatkan investasi. Dikarenakan permintaan untuk angkutan batubara dan nikel pakai Tag and Barges," ucap dia.

Baca Juga:
The 59th FASA Executive Committee Meeting Tetapkan Ketum DPP INSA sebagai Ketua FASA Periode 2024-2026

Nova mengatakan, kapal Tug and Barges juga digunakan untuk pengangkutan barang-barang konstruksi dan infrastruktur pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Ada juga angkutan untuk IKN sudah ada, pipa segala macam. Pokoknya yang ada hubungan dengan konstruksi, alat-alat infrastruktur, bahan-bahan bangunan itu sudah mulai banyak," paparnya.

Meski begitu, Nova tak menampik bahwa investasi kapal lain yaitu jenis roll-on/roll-off (RORO) menunjukan tanda-tanda kearah positif.

Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di Indonesia pasca-pandemi Covid-19. Terlebih kata dia, investasi di sektor pelayaran itu bergantung kebutuhan dari perusahaan.

"Kalo kita bicara RORO Pesangger juga sudah ada juga karena kan pergerakan manusia sudah mulai jalan lagi. Kapal-kapal pelayaran kita, RORO Pesangger sudah mulai investasi juga," imbuhnya.

Sedangkan terkait ekspor impor saat ini masih dipantau bahwa mungkin masih di angka 92-93 persen itu menggunakan kapal asing.

"Kalau untuk kapal domestik populasinya 5-7 persen," katanya. (omy)