Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang persiapan pengoperasian kereta ringan LRT Jahodebek, saat ini menurut Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan M Risal Wasal berada pada tahap trial atau test commisioning (uji coba).
"Artinya masih di wilayah kontraktor dan operator. Ini untuk memastikan apakah yang dibangun sesuai requirement yang dipersyaratkan terus fungsi berjalan baik atau tidak. Pertama itu," ujar Risal di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Baca Juga:
LRT Jabodebek, Transportasi Inklusif dan Aman untuk Seluruh Kalangan
Menurutnya, pada bulan depan (Juli), percobaannya akan mengundang masyarakat untuk boleh naik.
"Sedang kita pelajari posisinya," katanya.
Baca Juga:
Pengguna LRT Jabodebek Maningkat 68% pada Peringatan HUT ke-79 TNI di Monas
Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan diuji untuk selanjutnya dikeluarkan sertifikatnya.
Setelah sertifikat selesai, maka kemudian dikeluarkan izin operasinya.
Baca Juga:
Khusus Akhir Pekan, Tarif LRT Jabodebek Hemat Bikin Libur Makin Seru
"Setelah izin operasi keluar, silahkan operasi," ucap dia.
Soal tarif LRT, sedang disiapkan. Tarif awalnya mungkin bisa saja di angka Rp5.000.
"Nanti tarif perkilometernya mungkin Rp750. Tarif terjauhnya mungkin Rp25.000. Nanti ada batasan-batasannya," ujar Risal.
Hanya saja disebutkannya, itu masih dalam ranah konsep. Artinya bisa berubah karena ada tiga alternatif masalah tarif tadi.
"Sifatnya sekarang masih usulan bukan putusan. Usulan yang paling efisien murah enak nyaman bagi masyarakat pengguna," tuturnya.
Dengan segala benefit yang bakal diterima pengguna jasa, kata Risal, naik LRT nanti pasti akan lebih murah, lebih nyaman, dan aman, karena lebih tepat waktu dan sudah terinteintegrasi dengan baik. (omy)