Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bahwa penyelesaian dua proyek jalan tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) bakal dialihkan ke PT Hutama Karya (Persero).
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri BUMN, Kartiko Wirjoatmodjo. Dia menyatakan bahwa pemerintah akan menyuntikkan penyertaan modal negara (PMN) Rp12,5 triliun ke Hutama Karya untuk menyelesaikan dua proyek jalan tol Waskita yaitu Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Kapal Betung).
Baca Juga:
Tidak Lagi Gratis! Tarif Tol Stabat-Tanjung Pura Berbayar Jadi Segini Sekarang
Wamen BUMN yang akrab disapa Tiko ini menjelaskan, pengalihan pembangunan proyek tol ke Hutama Karya dilakukan karena kondisi Waskita saat ini tengah dalam proses restrukturisasi.
"Jadi saat ini Waskita sedang stand still dan renegosiasi dengan kreditur. Kami mengajukan PMN untuk menyelesaikan beberapa ruas tol [Waskita] melalui HK. Ada ruas Tol Bocimi dan Kapal Betung," ujar Tiko dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (5/6/2023).
Baca Juga:
Pelayanan dan Fasilitas di Tol Binjai-Stabat Ditambah
Tiko mengungkapkan bahwa pada awalnya Kementerian BUMN mengusulkan PMN Rp10 triliun ke Hutama Karya pada 2024. Namun, setelah dilakukan rapat internal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 April 2023, maka diputuskan perusahaan pelat merah tersebut akan mendapatkan tambahan PMN Rp12,5 triliun.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut penyelesaian proyek tol Bocimi akan diambil alih oleh Hutama Karya.
Baca Juga:
Jalan Tol Lima Puluh-Kisaran Beroperasi Gratis
Langkah itu dilakukan karena Hutama Karya dinilai lebih memiliki kemampuan secara finansial. Direktur Jenderal Bina Marga, Hedy Rahadian, mengatakan pengalihan proyek tersebut akan dilakukan secara proses bisnis antara Waskita dengan Hutama Karya.
Menurutnya, pertimbangan dilanjutkannya proyek tersebut ke Hutama Karya karena kemampuan keuangan yang lebih baik jika dibandingkan dengan Waskita.
“Nanti dibantu Hutama Karya, corporate action. Itu business to business, detailnya kurang tahu karena urusan BUMN, urusan di BUJT-nya,” ungkap Hedy.
Juru Bicara Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja, tidak menampik masalah finansial yang menerpa Waskita membuat sejumlah proyek tidak berjalan sesuai dengan yang ditargetkan, khususnya proyek jalan tol.
Waskita tercatat tengah mengerjakan Ruas Jalan Tol Bocimi yang telah molor dari target awal selesai awal 2023 untuk seksi Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km, dan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan (Japek Selatan) Paket III Taman Mekar-Sadang yang ditargetkan selesai 2020.
Keterlambatan proyek Jalan Tol Waskita, lanjut Endra, juga terjadi pada pembangunan Jalan Tol Cimanggis-Cibitung.
"Ini harus ada formula baru untuk kita bisa menyelesaikan ruas-ruas yang tadi memang sudah ditangani oleh Waskita itu, formula barunya ya kalau ini kan bisa lewat PMN atau lewat dialihkan ke Jasa Marga dan sebagainya," ujarnya.