ASN Muda Kemenhub Pukau Dunia Melalui Paparan I-Motion di Pertemuan APHoMSA Sydney

  • Oleh : Naomy

Kamis, 08/Jun/2023 21:40 WIB
Revo (paling kanan) ASN Muda Direktorat Navigasi Ditjen Hubla Kemenhub Revo (paling kanan) ASN Muda Direktorat Navigasi Ditjen Hubla Kemenhub

SYDNEY (BeritaTrans.com) – Pertemuan ke-23 Asia Pacific Heads of Maritime Safety Agencies (APHoMSA) di Sydney, Australia resmi berakhir hari ini, Kamis (8/6/2023). 

Pada pertemuan tahunan yang dihadiri 26 negara anggota APHoMSA, Indonesia berhasil memukau dengan aplikasi Indonesian Integrated Monitoring System On Navigation (I-Motion)  yang dipaparkan anggota Delegasi Indonesia yang juga seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) muda dari Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Revo Rizki Aditiya.

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

Dia telah berhasil menyampaikan aspek keselamatan pelayaran, termasuk soal kesejahteraan pelaut dengan mempresentasikan I-Motion, suatu aplikasi yang dimiliki oleh Direktorat Kenavigasian, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Dalam presentasinya, Revo menjabarkan apa itu I-Motion dengan lugas dan jelas. 

Baca Juga:
Persiapan Angleb, Pelni Tingkatkan Fasilitas Kapal dan Dorong Pemudik Pesan Tiket di Aplikasi

I-Motion merupakan sebuah sistem yang mengintegrasikan data dari Vessel Traffic Services (VTS) dan Stasiun Radio Pantai (SROP) berupa Automatic Identification System (AIS) Base Station, Radar, Voice, CCTV secara Terrestrial system dengan data Automatic Identification System (AIS) melalui layanan satelit.

Dia juga menyampaikan dari 23 VTS telah terintegrasi sebanyak 21 VTS, dan dari 80 AIS Base Station di Stasiun Radio Pantai (SROP) telah terintegrasi sebanyak 45 AIS Base Station.

Baca Juga:
Pelni Pastikan 56 Kapal Layak Laut dan Operasi di Angleb 2024

"I-Motion ini dibangun untuk pengawasan lalu lintas pelayaran di Indonesia dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim serta dapat dimanfaatkan dan dapat bersinergi dengan sistem yang dimiliki oleh Kementerian/Lembaga lainnya," ujarnya.

Tentunya, paparan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang penuh dengan segala tantangannya dalam meningkatkan keselamatan pelayaran tersebut sangat diapresiasi delegasi negara anggota APHoMSA.

"Negara APHoMSA sangat mengapresiasi aplikasi I-Motion tersebut, karena Indonesia sebagai negara maritim terbesar, dengan pulau-pulaunya yang banyak dan tersebar tentunya memiliki tantangan dalam penerapan dan peningkatan keselamatan pelayaran. Aplikasi I-Motion ini merupakan salah satu solusi dalam mewujudkan keselamatan pelayaran di perairan Indonesia terlebih Indonesia terletak di wilayah strategis yang juga menjadi rute pelayaran kapal-kapal asing," ujar Revo.

Lalu, siapakah Revo Rizki Aditiya?

Revo Rizki Aditiya adalah ASN kelahiran 1990 yang bergabung di Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut yang ditempatkan di Direktorat Kenavigasian sejak tahun 2015.

Saat ini dia aktif sebagai penyusun Rancang Bangun Telkompel di Sub Direktorat Telekomunikasi Pelayaran, Direktorat Kenavigasian, Ditjen Perhubungan Laut.

Revo menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada jurusan Transportasi Multimoda pada tahun 2020-2022. 

Revo juga telah mengikuti VTS Operator Training Asean Regional Training for VTS (ARTV) Japan Aids to Navigation (JANA) and Marine Department of Malaysia pada tahun 2022.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan mengatakan, Revo telah berhasil menunjukan bahwa ASN muda Kemenhub mampu tampil dengan baik pada pertemuan Internasional. 

“Saatnya kita memberi kesempatan anak muda untuk maju dan dapat mewakili Indonesia di forum internasional khususnya di sektor transportasi. Ia telah berhasil membuktikan kemampuannya berbicara di forum yang dapat membuka peluang kolaborasi dan kerja sama dengan negara lain,” ujar Lollan.

Sebagai informasi, APHoMSA merupakan forum yang diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 1996. Forum ini membahas tentang isu-isu terkait perlindungan lingkungan maritim, keselamatan dan keamanan pelayaran termasuk kesejahteraan pelaut, respons terhadap kecelakaan di laut, kerja sama regional, serta isu-isu maritim terkait lainnya.

Pertemuan ke-23 APHoMSA diselenggarakan oleh Pemerintah Australia melalui Australian Maritime Safety Authority dan Pemerintah Mongolia melalui Mongolia Maritime Administration di Sydney 5 s.d 8 Juni 2023.

Adapun 26 Negara Anggota APHoMSA adalah Australia, Canada, Chili, China, Cook Islands, Federated States of Micronesia, Fiji, Hongkong, Indonesia, Jepang, Kiribati, Malaysia, Mongolia, New Caledonia, New Zealand, Niue, Papua Nugini, Pilipina, Republic of Korea, Singapura, Solomon Islands, Timor Timur, Tuvalu, Amerika Serikat, Vanuatu dan Vietnam. (omy)