Alami Peningkatan, Angkasa Pura I Cetak Laba Bersih Sebesar Rp147 Miliar pada Triwulan I 2023

  • Oleh : Fahmi

Senin, 12/Jun/2023 21:06 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang merupakan bandara kelolaan Angkasapura I.(API) Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang merupakan bandara kelolaan Angkasapura I.(API)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Transformasi PT Angkasa Pura I berhasil menuai hasil positif sehingga mampu mengembalikan kinerja operasional dan keuangan perusahaan ke masa sebelum pandemi. 

Laba bersih Angkasa Pura I di tiga bulan pertama tahun 2023 ini meningkat 120% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu atau sebesar Rp 147 miliar. 

Pencapaian ini didukung oleh kontribusi tingginya trafik penumpang sebesar 15,3 juta penumpang atau telah mencapai recovery rate sebesar 81% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019 sebesar 18,9 juta penumpang.

“Kami sangat bersyukur dapat bertahan dan bisa bangkit kembali di tengah situasi pandemi yang membuat perusahaan mesti menelan pil pahit selama tiga tahun belakangan akibat dampak pandemi Covid-19. Pencapaian pemulihan melalui pengembangan sektor pariwisata Indonesia dan konektivitas udara. Hal ini membuktikan bahwa kerja keras seluruh insan Angkasa Pura I dalam menjalankan transformasi berhasil meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan. Karena itu, kami optimistis tren positif ini dapat terus berlanjut," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, Senin (12/6/2023). 

Faik menambahkan bahwa transformasi perusahaan Rebound to Win memiliki peran penting dalam mengakselerasi recovery perusahaan. 

Angkasa Pura I berhasil mencatat kenaikan EBITDA di kuartal I 2023 hampir 11x lipat dari periode yang sama di tahun sebelumnya atau mencapai Rp 965 miliar. Pendapatan usaha juga meningkat 107% mencapai Rp 1,95 triliun di Maret 2023, yang terdiri dari pendapatan aero sebesar Rp 1,17 triliun dan pendapatan non-aero Rp 781 miliar. 

Inisiatif-inisiatif transformasi melalui empat pilar telah berjalan dengan baik. Faik mencontohkan untuk pilar business turnaround, yang bertujuan meningkatkan trafik penumpang dan fasilitas yang ada di bandara, beberapa inisiatif yang dilakukan Angkasa Pura I antara lain berupa fleksibilitas slot time, joint marketing, insentif pemberian diskon landing fee kepada maskapai, hingga penguatan kerja sama dengan Emirates untuk peningkatan kapasitas wisatawan yang datang ke Indonesia dengan mendatangkan pesawat komersial terbesar dunia, Airbus A380, melalui rute Dubai-Bali-Dubai. 

Kemudian inisiatif lainnya untuk meningkatkan customer experience adalah look and feel di bandara, beautifikasi bandara, dan hospitality excellence standards. Lalu, peningkatan kinerja operasional dan finansial seperti terlibat dan berkoordinasi dalam acara internasional (MotoGP, G20 Summit, dan ASEAN Summit), kerja sama bisnis kargo dengan PT JAS di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Juanda Surabaya, serta city pair program seperti Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandara Internasional Yogyakarta ke Bandara Kuala Lumpur, Bandara Melbourne, Bandara Incheon Korea Selatan, dan sebagainya. 

“Berbagai inisiatif transformasi yang dilakukan perusahaan, termasuk dalam menerapkan strategi marketing yang baik, menjadi faktor penting dalam meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perusahaan. Hal ini tercermin pada peningkatan trafik penumpang hingga mencapai 57% dari 9,8 juta penumpang per Maret 2022 menjadi 15 juta penumpang per Maret 2023,” jelas Faik. 

Peningkatan layanan penumpang melalui perbaikan look and feel serta tenant mixing terbukti berdampak pada peningkatan spending per pax. Selanjutnya, implementasi Manajemen Operasi Berbasis Trafik (MOT) berhasil membuat cost operation per pax menjadi lebih efisien dengan realisasi sebesar Rp 48 ribu per pax atau turun 21% dari tahun lalu. 

Tak hanya itu, upaya restrukturisasi keuangan juga berhasil meningkatkan arus kas dan likuiditas. Current ratio perusahaan rasio kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek mengalami peningkatan dari 0,6x di triwulan I 2022 menjadi 1,2x di triwulan I tahun ini. Kinerja ini juga tidak lepas dari penguatan manajemen risiko dan monitoring kinerja melalui Enterprise Performance Management/EPM berbasis korporasi dan airport. (Fhm/Omy)