Jelang Pemilihan Anggota Dewan IMO, Indonesia Siapkan Sejumlah Strategi

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 21/Jul/2023 16:28 WIB
Sesditjen Perhubungan Laut Sesditjen Perhubungan Laut


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang pemilihan anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) pada Desember 2023, Indonesia melalui Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi.

"Kami percaya bahwa peran Indonesia di IMO sangat diperhitungkan dan siap terpilih kembali," jelas Sekretaris Ditjen Perhubungan Laut Lollan Pandjaitan dalam Media Breafing di Jakarta, Jumat (21/7/2023).

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

Di antaranya yakni dengan menonjolkan isu-isu lingkungan maritim yang masih menjadi perhatian utama.

Sesuai dengan kategori C yang fokus pada Geografis dan navigasi, Indonesia yang Selat Malaka dan alur penting dunia, alki 1 sampai 3, menunjukkan betapa penting peran Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

"Indonesia juga berperan aktif dalam setiap sidang yang digelar IMO dan ini menjadi strategi juga dalam menunjukkan keseriusan Indonesia dalam menjaga lingkungan maritim," urainya.

Komitmen Indonesia mencapai tata kelola laut yang baik juga ditonjolkan, melalui beberapa langkah seperti penerapan standar global yang kuat dan kepatuhan pada instrumen IMO tentang keselamatan dan keamanan pelayaran.

Baca Juga:
Sidang IMO MEPC ke-81, Perlindungan Lingkungan Maritim Jadi Bahasan

Selanjutnya terkait perlindungan lingkungan laut termasuk kompetensi dan hak-hak dasar pelaut, bekerjasama dengan negara maritim lainnya.

Lollan menyebutkan keberadaan Indonesia yang telah menjadi anggota IMO sejak 1961 dan anggota Dewan IMO mulai 1973 menunjukkan dedikasi dan keseriusan Indonesia dalam berperan aktif di IMO.

"Dengan sejumkah peran yang dilakukan Indonesia di IMO menjadi salah satu keyakinan kami bahwa Indonesia akan mampu kembali menjadi anggota Dewan kategori C," ungkapnya.

Namun pihaknya tetap membutuhkan dukungan negara anggota IMO lainnya untuk meraih bangku anggota Dewan. (omy)