Indonesia, Filipina, dan Jepang Bahas Rencana Latihan Bersama Penanggulangan Pencemaran Minyak di Laut

  • Oleh : Naomy

Selasa, 25/Jul/2023 10:09 WIB
Pertemuan 3 negara pantai untuk Regional Marpolex Filipina 2024 Pertemuan 3 negara pantai untuk Regional Marpolex Filipina 2024


BALI (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyampaikan apresiasinya kepada negara Filipina dan Jepang dalam hal ini Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard atas partisipasinya pada kegiatan persiapan latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut yang dikenal dengan sebutan Regional Marine Pollution Exercise (Marpolex) tahun 2024.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Arif Toha menyampaikannya saat memberikan sambutan pada Penandatanganan dan Persiapan Regional Marpolex 2024 di Bali, Selasa (25/7/2023).

Baca Juga:
PM Harmonisasi Sistem Pemeriksaan dan Sertifikasi Kapal Berbendera Indonesia Diterbitkan

“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard atas kerja sama dan dukungan yang tiada henti khususnya selama Latihan Pencemaran Laut Regional di Makassar tahun lalu. Meskipun Regional Marpolex sebelumnya, yakni di Makassar terlaksana dengan berbagai tantangan akibat situasi pandemi, namun bersama-sama kita berhasil melaksanakan latihan tersebut dengan sukses,” urai Arif, Selasa (25/7/2023).

Menurutnya, Regional Marpolex tahun 2022 mendapat pengakuan yang luar biasa baik dari pemerintah maupun pemangku kepentingan di Indonesia atas keberhasilan dan kesuksesannya dalam berkolaborasi dan bersinergi dengan dukungan yang luar biasa dari Philippines Coast Guard dan Japan Coast Guard.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Gelar Rakornis Terkait Perkapalan dan Kepelautan

“Oleh karenanya kita juga perlu memberikan upaya dan dukungan terbaik kepada Philippines Coast Guard sebagai tuan rumah Regional Marpolex berikutnya," ungkapnya.

Dia juga menyampaikan apresiasi kepada Japan Coast Guard atas keterlibatannya dalam latihan tersebut dan atas perhatian yang tinggi terhadap perlindungan lingkungan laut di perairan Sulu dan perairan Sulawesi khususnya terkait penanggulangan pencemaran minyak dan secara aktif bergabung dalam setiap latihan regional yang diselenggarakan oleh Indonesia dan Filipina. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terus Berupaya Wujudkan Konektivitas di Wilayah Timur Indonesia

Latihan Pencemaran Laut Regional didasarkan pada Rencana Jaringan Tanggapan Tumpahan Minyak Sulu-Sulawesi 1981 dengan tujuan utama menguji dan mengevaluasi kemampuan tanggap tumpahan minyak Filipina dan Indonesia.

“Untuk itu, kiranya Japan Coast Guard dapat secara resmi masuk dalam Nota Kesepahaman Rencana Jaringan Penanggulangan Tumpahan Minyak Laut Sulu-Sulawesi, sebagaimana kita ketahui bahwa Jepang juga terlibat dalam bidang perlindungan lingkungan laut di Selat Malaka dan Singapura,” harap Dirjen Arif.

Dia menyampaikan Indonesia, Filipina dan Jepang memiliki kepedulian yang sama tentang betapa masifnya dampak bencana tumpahan minyak di laut yang tentunya diperlukan kesiapsiagaan dan kemampuan tanggap darurat untuk memerangi pencemaran minyak yang berpotensi terjadi di laut.  

Oleh karena itu, latihan penanggulangam pencemaran minyak di laut yang dilakukan secara bersama setiap dua tahun perlu dilakukan.

“Hari ini kita berkumpul di sini untuk berdiskusi terkait naskah Rencana Latihan yang disusun Philippines Coast Guard untuk mendapatkan rencana latihan yang lebih baik," ungkap dia. 

Selanjutnya, setelah Rencana Latihan ditandatangani oleh ketiga Ketua Delegasi konferensi ini, Rencana Latihan ini harus menjadi panduan dalam mempersiapkan, memeriksa, mengirim, dan kemudian mengimplementasikan semuanya yang telah direncanakan untuk latihan,” imbuh Dirjen Arif.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Terpilih International Maritime Organization (IMO) Arsenio Antonio Dominguez Velasco  menegaskan dukungannya atas apa yang dilakukan dalam kegiatan Regional Maporlex ini untuk memberikan kesempatan, dapat saling berbagi pandangan, pengetahuan, serta pengalaman terbaik untuk meningkatkan metode dan respon cepat dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, sekaligus dapat meningkatkan kerjasama dan komitmen dalam perlindungan lingkungan maritim.

“Saya sampaikan agar kegiatan ini dapat direncanakan dan dikoordinasikan dan disenergikan agar kegiatan Regional Marpolex 2024 ini dapat berjalan dengan baik dan berguna bagi negara peserta dan tidak hanya di regional ini saja namun meluas ke regional yang lain,” ucap Arsenio.

Ketiga negara itu rencananya menandatangani dokumen latihan bersama penanggulangan pencemaran minyak di laut, besok (26/7/2023).

Penandatanganannya akan dilakukan di Bali oleh Direktur KPLP Rivolindo mewakili Indonesia, Ketua Delegasi dari Philippines Coast Guard, Vice Admiral Robert Npatrimonia mewakili Filipina dan Ketua Delegasi dari Japan Coast Guard, Capt. Sase Koichi yang disaksikan Sekjen IMO terpilih.

Hadir dalam kegiatan ini adalah Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan AntarLembaga Buyung Lalana, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Tanjung Priok, Kepala PLP Kelas II Bitung, Kepala PLP Kelas II Tual, Kepala PLP Kelas II Tanjung Uban dan Kepala PLP Kelas II Tanjung Perak. (omy)