PPIT Kemenhub Kawal Pembiayaan Kreatif Non APBN Proyek Infrastruktur Prioritas Sektor Transportasi

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 11/Agu/2023 18:10 WIB
Media breafing BKIP Kemenhub  Media breafing BKIP Kemenhub


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pusat Pembiayaan Infrastruktur Transportasi (PPIT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru saja disahkan keberadaannya, kemarin (10/8/2023).

Tugas PPIT mencari uang atau investor dari swasta yang berminat untuk membangun atau mengembangkan infrasturktur transportasi.

"Hal itu mengingat jumlah anggaran dari APBN yang terbatas sehingga dibutuhkan dukungan pihak lain," ujar Kepala PPIT Siti Maimunah di sela Media Brifing di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Namun dengan tegas dia menyatakan bahwa langkah itu dilakukan bukan berarti akan menjual aset negara.

Sifatnya para investor berpeluang mengelola, mengembangkan, dan inovasi layanan di prasarana transportasi.

Skemanya ada beberapa macam untuk dipilih sesuai kapasitas dan kemampuan finansial investor dan kesepakatan bersama.

"Ada yang hanya lima tahun namun ada juga yang mencapai 80 tahun lama kerjasamanya," ucap dia.

Siti mencontohkan bahwa beban membangun infrastruktur transportasi Rp1.288 triliun. 80% bebannya akan dicari PPIT karena APBN hanya mampu menyiapkan 20% saja.

Kata dia, saat ini ada 16 proyek prioritas sektor transportasi yang tengah dikerjakan atau direncanakan untuk dikerjasamakan.

Adapun 16 proyek prioritas di sektor transportasi ini dilaksanakan dengan mekanisme pembiayaan kreatif, baik, yang masih di tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap transaksi, tahap konstruksi, sampai dengan yang sudah di tahap operasi.

"Seluruhnya ada 16 infrastuktur baik di darat, laut, udara, dan perkeretaapian," tutur Siti.

Pada infrastruktur transportasi Darat antara lain Terminal Tipe A Betan Subing, Lampung (Tahap Persiapan), Terminal Tipe A Purabaya, Jawa Timur (Tahap Persiapan).

Selanjutnya Proving Ground Bekasi (Tahap Konstruksi) dan Transit Oriented Development (TOD) Poris Plawad (Tahap Persiapan).

Pada transportasi Laut di antaranya Pelabuhan Baubau (Tahap Persiapan), Pelabuhan Patimban - (Tahap Operasi), Back Up area pelabuhan Patimban (tahap Perencanaan), dan Pelabuhan Anggrek (Tahap Operasi).

"Pada Transportasi Udara, terdapat Bandara Singkawang (Tahap Persiapan), Bandara Komodo Labuan Bajo (Tahap Perencanaan), Bandara Kediri (Unsolicited dan pada Tahap Konstruksi), serta Bandara Bintan (Unsolicited dan Tahap Perencanaan)," urainya.

Terakhir di Transportasi Perkeretaapian, Perkeretaapian Makassar – Parepare (Tahap Operasi), KA Prabumulih Tarahan (Tahap Persiapan), MRT Fase IV (Tahap Perencanaan), dan LRT Bali Fase 1 (Tahap Perencanaan).

"Ke-16 proyek ini ditargetkan tercapai hingga tahun 2024," katanya.

Adapun jenis kerja sama yang bisa menjadi pilihan antara lain skema pembiayaan kreatif yang ada seperti Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Kerja sama Pemanfaatan (KSP), Kerja sama Pemanfaatan Infrastruktur (KSPI), pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN), pinjam pakai, sewa, kerja sama terbatas untuk pembiayaan infrastruktur (Ketupi), dan lain sebagainya. (omy)