Wamenparekraf Ditunjuk Sebagai Chef de Mission ASIAN Para Games 2023 Kontingen Indonesia

  • Oleh : Naomy

Senin, 28/Agu/2023 12:01 WIB
Wamenparekraf Angela Wamenparekraf Angela


SOLO (BeritaTrans.com) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo mendapat mandat sebagai Chief de Mission (CdM) atau Ketua Kontingen Para Games Indonesia, dalam ajang ASIAN Para Games ke-IV di Hangzhou, Tiongkok.

Dalam pertemuan dengan atlet dan official ASIAN Para Games IV di Kusuma Sahid Prince Hotel, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (26/8/2023), Wamenparekraf Angela berharap para atlet dapat menyebarkan semangat perjuangan dan menginspirasi masyarakat Indonesia agar terus berusaha serta pantang menyerah dalam meraih prestasi. 

Semangat itu harus ditularkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa perjuangan itu butuh keringat, seluruh tenaga, waktu, dan kekuatan mental. 

"Saya yakin kita bisa dan NPC (National Paralympic Committee) Indonesia bisa!" kata Angela.

Dia juga mengajak atlet para games Indonesia untuk memperkuat kerja sama dalam upaya mencapai prestasi yang ditargetkan Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam pesta olahraga paralimpik tingkat Asia yang digelar 22-28 Oktober 2023 itu.

"Saya yakin kemenangan kita adalah hasil dari kerja sama kita bersama," katanya.

Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo menyampaikan, Wamenparekraf ditunjuk sebagai CdM sejak 24 agustus 2023. 

Dengan harapan Angela mampu memimpin kontingen Indonesia dalam penyelenggaraan
ASIAN Para Games Hangzhou 2023.

Selain itu, Dito, sapaan akrab Menpora, juga berpesan bahwa suasana pertandingan dalam ASIAN Para Games 2023 akan jauh lebih berbeda dibandingkan ASIAN Para Games 2018. 

Mengingat, pada 2018, Indonesia terpilih sebagai tuan rumah dalam ASIAN Para Games.

"Saya yakin, berkaca dari hasil ASEAN Para Games di Kamboja di mana Kontingen Indonesia berhasil meraih hattrick juara umum. Jadi target 10 besar (Asian Para Games) seharusnya bukan menjadi target yang luar biasa, tapi sudah biasa," kata Dito. (omy)