Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyampaikan, artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bila dihadirkan di bandara akan memberikan banyak manfaat.
Baca Juga:
Meriahkan Hari Pelanggan Nasional, Injourney Group Hadirkan Beragam Keseruan dan Promo Spesial
"Di antaranya meningkatkan pelayanan kepada penumpang secara lebih personal serta menghasilkan operasi bandara yang efisien," tutur Awaluddin di sela "Launching Project Dico Sky Horizon 2023" secara daring, Kamis (7/9/2023).
Dia mencontohkan, saat ini pihaknya menganalisa traffic (lalu lintas) penerbangan, penumpang misalnya masih dengan pendekatan manual semua. Dengan adanya Al maka akan lebih efisien dan efektif.
Baca Juga:
Bandara Soekarno-Hatta Siap Sambut Kunjungan Kenegaraan Y.M. Paus Fransiskus
Sedangkan benefit bagi penumpang, diungkapkannya, kecerdasan buatan itu memungkinkan merespon keluhan penumpang yang selama ini melalui media sosial.
Selain itu, kecerdasan buatan juga membantu memperpendek waktu tunggu penumpang mendapatkan layanan di bandara yang berarti semakin banyak waktu tersisa dan membuat mereka bisa menyisihkan waktu untuk belanja.
Baca Juga:
Resto Terbakar Di Bandara Soetta, Ko Bisa?
"Rata-rata mereka mengungkapkan keluhan di media sosial. Itu kita tidak bisa cepat tahu kalau tidak mereka melapor. Nanti, AI bisa merespon bagaimana sentimen analytic dibuat dalam sebuah tindak lanjut," ujar Awaluddin
Kehadiran kecerdasan buatan di bandara ditambahkannya, juga akan membantu memahami karakteristik kebutuhan personal penumpang yang bisa berbeda dari hari ke hari.
"Kalau nanti sudah menggunakan AI kita bisa langsung ke personalisasi terhadap kebutuhan yang hari ini, berbeda dengan Senin di bandara kita. Itu yang kemudian konsep AI dengan basis advanced analytic dan machine learning itu menjadi sebuah pelayanan yang bisa dipersonalisasi," paparnya.
Hadirnya AI di bandara juga dapat membantu memastikan misalnya bagaimana pengembangan rute, analisa slot, evaluasi dan optimalisasi harian di bandara termasuk di Soekarno-Hatta.
Executive General Manager CGK dan Lead Sub Team Digital Exploration (DX) Dwi Ananda Wicaksana senada dengan yang disampaikan Awaluddin.
Menurutnya, kecerdasan buatan diyakini dapat mempersonalisasi pengalaman penumpang terhadap fasilitas atau servis yang diberikan di bandara.
"AI yang dinilai semakin penting bagi seluruh aspek bisnis saat ini, tidak terkecuali di bandara juga dapat meningkatkan efisiensi di semua aspek termasuk aspek utama di internal bisnis bandara seperti operasi, fasilitas dan layanan, serta komersial," ucap Dwi.
Penggunaan AI ini dimanfaatkan bandara untuk aspek operasional sebagai contoh di dalam operasional, ingin meningkatkan flow (aliran) penumpang, traffic (lalu lintas), mengoptimalkan pengaturan jadwal atau pergantian pesawat, meningkatkan sisi keamanan di bandara," ungkapnya.
Hal itu karena tentunya jika itu masih dilakukan secara manual, sangat tidak efisien dan membutuhkan sumber daya yang sangat tinggi.
AP II tengah mempersiapkan Al untuk diterapkan di semua bandara kelolaan dengan didahului di Bandara Soekarno-Hatta. (omy)