ASDP Akselerasi Pembangunan BHC Lampung dan Waterfront Labuan Bajo

  • Oleh : Naomy

Rabu, 27/Sep/2023 17:57 WIB
Dirut ASDP Dirut ASDP


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus mengakselerasi proyek pembangunan  destinasi wisata waterfront, baik di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur dan Bakauheni Harbour City (BHC) di Lampung. 

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan,
sejalan dengan visi ASDP untuk menjadi terdepan dalam menghubungkan masyarakat dan pasar melalui jasa penyeberangan, pelabuhan terintegrasi dan tujuan wisata waterfront, ASDP berkomitmen memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik bagi pengguna jasa.

Baca Juga:
ASDP jadi BUMN Logistik Penyumbang Dividen Tahun Buku 2023, Setor Rp31 Miliar

Salah satunya, ASDP telah melakukan transformasi wilayah Pelabuhan di Labuan Bajo yang semula bersebelahan dengan pusat pelelangan ikan menjadi lokasi perhelatan acara bertaraf internasional.

"Melalui pembangunan wilayah pinggir laut ini, ASDP mampu menginisiasi dan menumbuhkan minat perusahaan lain untuk turut serta dalam melakukan pembangunan," ujar Ira dalam Media Gathering dan Penyerahan Apresiasi ASDP Journalism Award 2023, di kantor pusat ASDP, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga:
Kinerja Keuangan ASDP Positif pada Semester I-2024, Bukukan Laba Rp356 Miliar

Kurang dari enam tahun, pelabuhan Labuan Bajo telah menjadi salah satu kawasan elit di mana Hotel Meruorah terpilih menjadi tempat berlangsungnya acara KTT ASEAN.

Ira menekankan, upaya transformasi yang dilakukan di lingkungan pelabuhan menjadi salah satu peran ASDP sebagai agent of development, untuk menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar serta membuka lapangan pekerjaan. 

Baca Juga:
Tingkatkan Penjualan Produk Mitra Binaan, ASDP Hadirkan Vending Machine UMKM F&B

Selain Kawasan Terintegrasi Labuan Bajo, ASDP juga terus meningkatkan pembangunan Kawasan Bakauheni Harbour City (BHC) mulai dari Siger Park yang terdiri dari wilayah budaya, religi dan entrepreneurship. 

Adapun investasi pembangunan BHC yang diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu sekitar 20-30 tahun diperkirakan mencapai sebesar Rp4,5 triliun.

"Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menghubungkan pariwisata Provinsi Lampung dan gerbang Pulau Sumatera, progress pembangunan tahap I sudah mencapai 100% untuk pembangunan Masjid BSI, Selasar Siger BTN, Menara Siger BRI, Area Parkir Siger Park, Siger Market Mandiri, Krakatau Park hingga Jalan Akses Tahap I," beber dia.

Adapun saat ini proses pembangunan untuk Creative Hub BNI sudah mencapai 87%.

Bertujuan melengkapi fasilitas di BHC, segera dibangun Museum Siger dan pembangunan Amphitheater Siger Park yang masih dalam proses. 

Museum Siger yang rencananya akan berdampingan dengan Menara Siger, dibangun dengan standar internasional dan akan menjadi salah satu sarana untuk melindungi, mengembangkan, dan mengomunikasikan sejarah Siger dan kebudayaan Lampung.

"Amphitheater Siger Park saat ini masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan akan beroperasi pada awal tahun 2024," ungkap Ira. 

Dengan kapasitas hingga 1.500 orang, penyelenggara acara dapat melangsungkan konser dan aktivitas outdoor lainnya.

"Hingga Agustus 2023, data mencatat total pengunjung Siger Park sebanyak 71.540 kendaraan dengan rincian 28.280 unit motor dan 43.260 unit mobil," katanya.

Jumlah unit kendaraan roda dua tertinggi ada pada April sebanyak 8.248 unit dan jumlah kendaraan roda empat tertinggi ada pada Juli sebanyak 10.225 unit.

Ira menambahkan,  transformasi ASDP tidak hanya dilakukan pada wilayah sekitar pelabuhan dan operasional, namun juga pada segi pelayanan dengan menghadirkan integrasi sistem online ticketing Ferizy yang saat ini dapat diakses di 15 Pelabuhan.

Di antaranya Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, dan Kamal. (omy)