Ada Tarif Baru LRT Jabodebek Tetap Ramai, Penumpang Minta Lebih Murah

  • Oleh : Fahmi

Senin, 02/Okt/2023 09:58 WIB
Penumpang LRT saat turun dari kereta pada Senin (2/10/2023). Penumpang LRT saat turun dari kereta pada Senin (2/10/2023).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Operasional LRT Jabodebek sudah tidak memberlakukan tarif flat lagi untuk menuju berbagai Stasiunnya sejak kemarin, Ahad (1/10/2023). Namun, pada jam sibuk pagi Senin (2/10/2023) penumpang LRT Jabodebek ramai terlihat ramai.

Pada perjalanan LRT Jabodebek lin Bekasi arah Dukuh Atas, suasana di rangkaian LRT tampak penuh dan ramai saat memasuki Stasiun Cikunir 1 dan seterusnya.

Baca Juga:
LRT Jabodebek Terapkan Tarif Baru bagi Pengguna Tap In dan Tap Out di Stasiun yang Sama, Pakai Ketentuan Waktu

Pantauan BeritaTrans.com pada pagi pukul 6.30, LRT yang berangkat terus dimasuki penumpang hingga stasiun akhirnya yaitu Dukuh Atas. Penumpang di dalam rangkaian banyak yang berdiri menempati gantungan orang yang tersedia. 

Baca Juga:
Penumpang LRT Jabodebek Meningkat, hingga Juli Terlayani Lebih 8 Juta Orang

Naiknya tarif perkilometer dirasakan sangat terutama penumpang langganan. Penumpang menyebutkan, penambahan tarif harusnya dikuti oleh pelayanan jam operaional yang lebih malam.

"Kalau naik sih ebenarnya berat juga sih, jadi nambah ongkos. Sekarang jamnya sampai jam delapan malam, harusnya lebih malam lagi dan kereta yang ada lebih cepat lagi datangnya," ujar Widia saat di Stasiun LRT Jatimulya, Senin (2/10/2023).

Baca Juga:
Juli 2024: LRT Jabodebek Beroperasi Sebanyak 336 Perjalanan Per Hari

Penumpang menginginkan tarif LRT lebih murah dari pada peraturan dari pemerintah. Walau tidak flat, Widia meminta tarif perkilometernya bisa dipermurah lagi tidak Rp700.

"Ini perkilometer ya Rp700, kalau bisa lebih murah lagi lah dan kilometer pertamanya juga katanya Rp5000 bisa diperkecil lagi," pinta Widia.

Penumpang lain juga mengungkapkan terpaksa naik LRT karena paling dekat aksesnya mulai dari rumah hingga ke tempat tujuannya. Hal itu jika dibandingkan dengan KRL dan moda transportasi lainnya.

Hadirnya moda transportasi LRT Jabodebek menjadi pilihan masyarakat selain bis, Tranjakarta, KRL dan lainnya. Masyarakat juga bisa membandingkan tarif yang dikeluarkan untuk bertransportasi di antara moda lainnya.

Diberitakan, mulai hari kemarin Ahad, 1 Oktober 2023, operasional LRT Jabodebek diberlakukan tarif maksimal Rp 20 ribu.

Dikutip dari akun Instagram @lrt_jabodebe tarif maksimal tersebut akan berlaku hingga akhir Februari 2023. Lalu kemudian akan berlaku tarif normal perkilometernya.

Sebelumnya, PT KAI memberlakukan tarif promo sebesar 78% yang diwujudkan dalam tarif flat sebesar Rp 5.000,- untuk seluruh lintas pelayanan LRT Jabodebek. Namun, promo kini sudah berakhir pada 30 September 2023 kemarin.

Tarif LRT Jabodebek ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 67 Tahun 2023 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik.  

Berdasarkan regulasi ini, tarif dasar LRT Jabodebek ditetapkan mulai Rp 5.000 untuk 1 km pertama, dan mengalami penambahan sebesar Rp 700 per Km selanjutnya.