Jepang Batalkan Proyek Tol Payakumbuh Pangkalan yang Lewati 5 Nagari, Warga Sambut Suka Cita, Kok Bisa?

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 05/Okt/2023 13:49 WIB
Senior Representatif JICA Perwakilan Indonesia Shigeo Honzu saat berkunjung ke Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo di Kantor Bupati di Sarilamak, Harau. Senior Representatif JICA Perwakilan Indonesia Shigeo Honzu saat berkunjung ke Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo di Kantor Bupati di Sarilamak, Harau.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Ada yang unik dan aneh terkait pembangunan proyek jalan Tol Payakumbuh Pangkalan yang dibatalkan, lantaran masyarakat setempat menyambutnya dengan bersuka cita

Hal ini terlihat dari Dewan pakar LKAAM-Sumbar Alwin Benteri DT Lelo Anso sambut sukacita keputusan JICA.

Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau Sumatera Barat mengapresiasi langkah JICA yang telah memutuskan mengalihkan trase jalan tol pangkalan Payakumbuh ke lokasi lain.

Dengan lokasi lebih baik dan tidak mengganggu aspek sosial kultural masyarakat.

Dewan pakar lembaga kerapatan adat Alam Minangkabau yang juga merupakan Ketua Nagari Koto Simalanggang, Proft Dr Alwin Benteri DT Lelo Anso M.Pd menyebut keputusan JICA merupakan cita-cita yang selama ini telah diperjuangkan oleh para pemangku adat di 5 Nagari.

"Saya adalah pemuka adat di salah satu Nagari yang akan dilalui jalan tol saya terlibat langsung dan tahu persis apa yang terjadi selama ini. Alhamdulillah JICA mempertimbangkan nasib masyarakat dan hak ulayat yang akan tergusur," tegasnya.

Dia menegaskan masyarakat di 5 Nagari terdampak rencana pembangunan jalan tol Payakumbuh Pangkalan sejak awal tidak menolak kehadiran jalan tol.

Mereka hanya meminta terase yang akan melintasi kampung halaman mereka dialihkan ke lokasi lain.

"Kami tidak menolak jalan tol kami hanya minta pengalihan terase. Kemudian kami juga tidak alergi terhadap investasi yang menguntungkan dan tidak akan merusak tatanan adat dan budaya Minangkabau yang ada di Tanah kami," paparnya seperti dilansir dari kanal youtube Pandawa Bukit Aneh baru-baru ini.

Menurutnya, keberadaan tanah ulayat yang telah ditempati dan diwariskan oleh masyarakat yang berasal dari berbagai suku di 5 Nagari terdampak jalan tol adalah harta yang tidak ternilai harganya rata-rata masyarakat di sana.

Selama ini telah menjadikan tanah ulayat sebagai sumber penghidupan atas dasar itu keberadaan tanah ulayat atau tanah Pusako wajib dijaga untuk keberlangsungan generasi.

Selanjutnya Pusako tinggi adalah identitas kebanggaan masyarakat Minang jika Pusako telah hilang Sako gelar adat dan perangkatnya juga akan hilang.

"Hilang pusako habislah Sako kita tidak ingin Itu semua terjadi," cetusnya.

Sosok Alwin Benteri yang ternyata juga merupakan akademisi dari Universitas Negeri Padang UNP ini meyakini persoalan penolakan masyarakat terhadap rencana pembangunan jalan tol yang akan melintasi tanah mereka.

"Sebenarnya hanyalah persoalan komunikasi dan cara pandang saja di satu sisi sebut dia semua pihak mesti memakai frame yang sama bahwa proyek strategis nasional PSN jalan tol sangat penting bagi Sumbar," terangnya.

Namun, di sisi lain masyarakat luas juga harus diajak untuk mempertahankan dan melestarikan nilai-nilai adat budaya dan tradisi yang hidup di tengah masyarakat hukum adat Minangkabau.

"Oleh karena itu kerjasama antara memimpin fungsional di tengah masyarakat nindyak Mamak dan pemimpin formal di pemerintah daerah harus saling berkomunikasi kerjasama memahami dan tidak memaksakan kehendak," tuturnya.

Dirinya membeberkan 5 Nagari yang awalnya direncanakan bakal dilintasi oleh prasejalan tol Payakumbuh pangkalan diantaranya adalah Nagari gurun Lubuak batinkok Koto tangashima langgang dan nagarittae baruah kelima Nagari tersebut.

Adalah daerah padat penduduk yang di dalamnya ada sawah rumah gadang suku dan kaum ladang kebun dan bahkan pandan pakuburan yang milik ulayat Nagari suku dan kaum.

Sangat banyak masyarakat yang selama ini datang menangis kepada saya mereka sangat takut bila harus tergusur dan Terusir dari tanahnya kepedihan inilah yang tidak dirasakan para pejabat tinggi.

Jika pembangunan ini tetap berjalan ungkapnya Namun demikian dia mewakili masyarakat di 5 Nagari menyampaikan ungkapan terimakasih atas keputusan JICA yang akhirnya mengabulkan permintaan mereka.

Untuk mengalihkan terasi jalan tol ini ke daerah yang lebih tidak mengganggu kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

Sehingga, menjadi pelajaran bagi pemerintah agar mengikut sertakan masyarakat dan para pemilik tanah yang ada di rencana lokasi trase jalan tol yang baru.

Sebelumnya,  Hampir empat tahun tertunda, JICA memastikan proyek strategis nasional (PSN) terutama pembangunan ruas Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan tetap berlanjut.

Hal itu disampaikan langsung Senior Representatif JICA Perwakilan Indonesia Shigeo Honzu saat berkunjung ke Bupati Limapuluh Kota Safaruddin Datuk Bandaro Rajo di Kantor Bupati di Sarilamak, Harau.

Kegiatan JICA selaku kontraktor pelaksana Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan selama dua hari di Sumbar.

Khususnya di Kabupaten Limapuluh Kota adalah kunjungan lapangan dan rapat pembahasan kesiapan pembangunan jalan tol dan konstruksi terowongan baru pada rencana ruas Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan Paket 2 dan Paket 3.

Saat pertemuan bersama Bupati Safaruddin di Ruang Rapat Bupati, Shigeo Honzu mengatakan, pihak datang langsung ke Limapuluh Kota untuk menyampaikan dimulainya pelaksanaan pembangunan jalan tol.

"Setelah empat tahun tertunda, saat ini langkahnya baru persiapan, sekaligus mengkaji sejumlah aspek, seperti lingkungan pada rencana jalan tol Payakumbuh-Pangkalan Paket 2 dan Paket 3, termasuk pembangunan 3 buah terowongan.”

Menanggapi informasi Shiego Honzu, Bupati Safaruddin terlihat antutias dan menyambut gembira.

Kepastian atas keberlanjutan pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan, ungkap Bupati Safaruddin, hal yang patut disukuri oleh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.

Bupati Safaruddin yang baru masuk kantor usai cuti melaksanakan ibadah Haji tak ayal mengapresiasi komitmen JICA dan Kementerian PUPR untuk merealisasikan pembangunan Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan khususnya Paket 2 dan Paket 3.

“Alhamdullilah, kita menyambut baik kepastian pembangunan Jalan Tol Payakumbuh-Pangkalan, Diharapkan kunjungan ini mampu mengakselerasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Tol Sumatera, yang ruasnya melewati Kabupaten Limapuluh Kota," ucap Bupati Safaruddin.

Ia menilai, proyek jalan tol sangat dibutuhkan dalam menunjang pembangunan daerah serta peningkatan ekonomi masyarakat.

Kemudian dikatannya, PSN harus disukseskan, Pemkab Limapuluh Kota dan Forkopimda akan mengawal pelaksanaan tahapan-tahapan pembangunan jalan tol, sehingga nanti semua berjalan transparan, jelas dan mempertimbangkan aspirasi warga.

"Kami berharap JICA tidak ragu, pemerintah sangat mendukung pembangunan ini apalagi berkaitan dengan proyek strategis nasional, Pemerintah Daerah Hingga ke nagari siap mengawal pihak JICA," kata Bupati Safaruddin.

Turut bersama Bupati Safaruddin di pertemuan itu, sejumlah kepala perangkat daerah Pemkab Limapuluh Kota.

Diantaranya, Asisten Ekbang Eki H. Purnama, Kepala Bapelitbang Gusdian Laora, Kepala Dinas PUPR Rilza Hanif, Kepala Badan Kesbang Linmas Joni Amir serta pejabat-pejabat teknis pada perangkat daerah.

Sementara itu, Ka. Balai Prasarana Jalan Provinsi Sumbar Thabrani menambahkan percepatan pelaksanaan pembangunan tol Payalumbuh-Pangkalan. 

Pihaknya telah berkomunikasi intensif dengan JICA. Karenanya, Kementerian PUPR meminta dukungan penuh Pemkab Limapuluh Kota di segala tahap pembangunan tol terlebih pada Paket 2 dan Paket 3. 

Di sisi lain, saat mendampingi Tim JICA dan Kemen PUPR ke lapangan, Kadis PUPR Rilza Hanif mengungkapkan total panjang ruas Paket 1, Paket 2 dan Paket 3, tak kurang 46 Km.

Prioritas pekerjaan, tambah Kadis PUPR Rilza Hanif pelaksanaan kontruksi pada Paket 2 dan Paket 3 antara Sarilamak-Pangkalan sepanjang 41 Km yang bakal melalui tiga terowongan.

“Jika ini jadi, merupakan jalan tol dengan kontruksi termegah di Asia Tenggara, karena melewati topografi perbukitan dan melalui tiga buah terowongan,” terang Kadis PUPR Rilza Hanif.

Ditambahkannya, terdapat tiga titik yang menjadi fokus kunjungan Tim JICA dan Kemen PUPR, diantaranya lokasi Interchange di Kecamatan Harau dan Pangkalan serta calon lokasi terowongan di kawasan perbukitan di Buluh Kasok, Sarilamak.(fh*/sumber:harianhaluan.com)