Garuda Siap Jajaki Penggunaan Energi Terbarukan Pada Lini Penerbangan Komersial

  • Oleh : Naomy

Selasa, 10/Okt/2023 11:28 WIB
Maskapai Garuda di Bandara Soekarno-Hatta Maskapai Garuda di Bandara Soekarno-Hatta

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berkolaborasi bersama Pertamina dan didukung penuh Direktorat Jenderal  Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan, serta Tim Peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil merampungkan rangkaian uji coba bioavtur yang termasuk dalam klasifikasi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis bahan bakar nabati yang memiliki kandungan minyak inti kelapa sawit (J2.4) pada pesawat penerbangan komersial.

Baca Juga:
Ayo Serbu! Ada Promo Diskon Tiket hingga 80% di Garuda SOTF

Rampungnya rangkaian uji coba bioavtur J2.4 tersebut ditandai dengan diselesaikannya uji terbang pada armada Garuda Indonesia B737-800NG PK -GFX dengan mesin pesawat CFM56-7B melalui uji coba penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta yang kemudian dilanjutkan menuju Area Pelabuhan Ratu Airspace pada Rabu (4/10/2023). 

Sebelumnya di hari yang sama, uji coba bioavtur J2.4 tersebut juga telah melalui serangkaian prosedur Engine Ground Run Test dengan menggunakan armada yang sama di Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia. 

Baca Juga:
Trafik Kargo Garuda Semester Q1-2024 Tumbuh 40,6%, Pasar Internasional Diperluas

Uji coba tersebut melengkapi uji statis yang telah dilaksanakan pada akhir Juli dengan menggunakan komponen mesin pesawat CFM56-7B. 

Melalui berbagai rangkaian uji coba tersebut, Tim Peneliti PT LAPI ITB bersama stakeholder terkait menyampaikan hasil yang positif bahwa SAF dengan jenis Bioavtur J2.4 pada tipe pesawat Boeing 737-800 menunjukkan respon pesawat baik dan terkendali. 

Baca Juga:
Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan Menuju Bali dari Sydney, Melbourne, dan Seoul

Dengan hasil baik ini Garuda bersama-sama dengan Pertamina siap melanjutkan sinergi BUMN ini ke tahap selanjutnya yaitu rencana penggunaan SAF dalam penerbangan komersial Garuda.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, dirampungkannya uji coba penggunaan bioavtur J2.4 ini merupakan bagian dari komitmen serta upaya berkelanjutan Garuda Indonesia Group dalam mendukung berbagai inisiatif dekarbonisasi yang salah satunya dilaksanakan melalui penjajakan penggunaan SAF pada penerbangan Garuda Indonesia.

“Ini adalah milestone yang sudah kita tunggu-tunggu. Hal ini tentunya menjadi optimisme tersendiri bagi langkah kita bersama untuk merealisasikan mimpi besar kita mewujudkan green energy pada ekosistem aviasi Indonesia untuk mendukung komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission yang diproyeksi dapat terealisasi pada tahun 2060 mendatang,” kata Irfan.

“Setelah melewati seluruh rangkaian uji penggunaan SAF, kiranya ke depannya misi kita bersama untuk menorehkan sejarah baru dalam industri aviasi nasional dapat terealisasi melalui langkah penerapan SAF pada penerbangan komersial Indonesia. Kami memahami dalam mewujudkan komitmen pengelolaan green energy khususnya dalam ekosistem aviasi tidak dapat tercapai tanpa adanya dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak. Karena itu, dalam kesempatan ini kami juga ingin memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang telah mewujudkan langkah awal dalam penerapan energi terbarukan pada penerbangan Garuda Indonesia," jelas Irfan.

Dengan hasil tersebut, selanjutnya Garuda siap untuk menjajaki penggunaan SAF tersebut pada lini penerbangan komersial. Tentunya kesiapan tersebut akan diselaraskan dengan kajian implementasi SAF secara komprehensif atas kesiapan sektor korporasi dalam mengadaptasi penggunaan energi terbarukan ini khususnya pada lini penerbangan komersial.

Ini merupakan langkah awal yang kiranya dapat menjadi misi berkelanjutan bagi ekosistem aviasi untuk bergerak semakin adaptif dalam menghadirkan kontribusi bagi keberlangsungan lingkungan hidup," tutup Irfan.

Dirampungkannya uji terbang ini dengan penggunaan energi terbarukan ini merupakan bagian dari penyusunan SAF roadmap dengan kolaborasi antara Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Tim Peneliti ITB, Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) dan stakeholder terkait lainnya. (omy)