Pertemuan ANF KE 29 di Surabaya Bahas Evaluasi dan Program Kenavigasian di Selat Malaka Periode 2024-2028

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 17/Nov/2023 07:29 WIB
Sesditjen Perhubungan Laut pimpin pertemuan 3 negara pantai di Surabaya Sesditjen Perhubungan Laut pimpin pertemuan 3 negara pantai di Surabaya

 

SURABAYA (BeritaTrans.com) - Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Aids to Navigation Fund (ANF) Meeting ke-29 yang digelar tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia dan Singapura),  16 – 17 November 2023, di Surabaya. 

Baca Juga:
Kemenhub Aktif Berpendapat Saat Hadiri Sidang AMTWG 46 di Brunei Darussalam

Pertemuan ini juga dihadiri perwakilan dari India, Jepang, Korea, Arab Saudi, The International Foundation for Aids to Navigation (IFAN), Malacca Strait Council (MSC), The Nippon Foundation, dan Witherby Publishing Group.

Chairman yang memimpin jalannya Pertemuan tersebut Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan. 

Baca Juga:
Kemenhub Teken Perjanjian Kerja Sama dengan BKI untuk Pemeliharaan KN Kenavigasian

Pada pertemuan ini, perwakilan tiga negara pantai yang hadir dipimpin Mr. Mohd Hafiz bin Abdul Majid, Director, Head of Delegation of Malaysia, Mr. Aw Eng Soon, Asistant Chief Hydrographer, Head of  Delegation of Singapore serta Mr. Yudhonur Setyaji P, Kepala Distrik Navigasi Tipe A Kelas II Teluk Bayur, Head of Delegation of Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, Lollan menyampaikan apresiasi atas kehadiran para delegasi baik dari Negara Pantai, Malaysia dan Singapura, serta delegasi lain dari Negara pengguna Selat Malaka dan Singapura dan juga stakeholder lainnya.

Baca Juga:
Sesditjen Hubla Tinjau Pelabuhan Muara Angke

"Dalam pertemuan ke-29 ANF ini kami berharap dapat memiliki diskusi yang berkesan dan bermanfaat mengenai laporan realisasi pemeliharaan SBNP sesuai program kerja 2023 yang telah direncanakan sebelumnya oleh tiga Negara Pantai, program kerja 2024 ANF, dan juga untuk program pemeliharaan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) selama lima tahun ke depan," ujarnya.

Lollan juga menjelaskan selain dapat meningkatkan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka atau Straits of Malacca and Singapore (SOMS), pertemuan ini juga dapat meningkatkan semangat kerjasama di antara Negara Pantai, pelaku industri, dan pemangku kepentingan.

“Hal ini penting dilakukan bersama karena selama ini Selat Malaka atau SOMS berfungsi sebagai salah satu jalur pelayaran yang paling strategis dan penting di dunia. Volume lalu lintas yang besar, panjangnya jalur, dan karakteristik geografisnya telah menjadi tantangan yang tiada henti bagi tiga Negara Pesisir untuk memastikan keselamatan navigasi dan perlindungan lingkungan di Selat tersebut,” ucapnya.

Dia mengungkapkan dalam pertemuan tersebut, masing-masing negara Pantai memaparkan laporan pemeliharaan dari 51 SBNP penting dan strategis di Traffic Separation Scheme (TSS) di SOMS.

“Komite mencatat dan berterima kasih kepada tiga Negara Pesisir atas pengiriman laporan mereka untuk Kuartal III 2023 hingga Kuartal IV 2023. Komite juga mencatat proposal untuk program kerja periode 2024-2028,” ungkap Lollan.

Komite mencatat dokumen ANF 29/5/3 yang diajukan oleh Negara Pesisir mengenai Program Kerja 2024 sebagai berikut:

- Pekerjaan Persiapan C&S untuk Rob Roy Isolated Danger Mark Light Beacon (ILL.NR. 620)
- -Tanjung Parit Lighthouse (ILL. Nr. 632)
-Gosong Pasir North Cardinal Light Beacon (ILL. NR. 574) diperlukan untuk diulang, dan waktu untuk melakukan pengadaan lain tidak cukup. Indonesia meminta penundaan pekerjaan ini dan akan memasukkan pekerjaan tersebut dalam program kerja 2024
-Pekerjaan Persiapan C&S dan pemeliharaan Pulau Pisang Lighthouse diharapkan dimulai pada Kuartal IV 2023 dan penyelesaian pekerjaan diharapkan selesai pada Kuartal 1 2024
-Pekerjaan Penggantian untuk Tanjung Piai Light Beacon dan Pulau Mungging Light Beacon direncanakan ulang ke Program Kerja 2024

ANF bersidang secara reguler setiap enam bulan di negara Sekretariat untuk menerima laporan, membahas serta memutuskan kebijakan mengenai isu-isu yang berkembang dalam pengelolaan ANF dalam membiayai Project-5 Maintenance and Replacement of Aids to Navigation in the Straits of Malacca and Singapore. (omy)