Tingkatkan Pelayanan, Subholding Pelindo Genjot Akselerasi Digitalisasi Bisnis

  • Oleh : Ahmad

Jum'at, 17/Nov/2023 13:58 WIB
foto:istimewa/SPSL/Pelindo foto:istimewa/SPSL/Pelindo

 

Baca Juga:
Sukses Angkutan Laut Lebaran 2024, KSOP Utama Tanjung Priok Gelar Penutupan Bersama Stakeholder di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Priok

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pelindo Solusi Logistik atau (“SPSL”) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development  terus meningkatkan kinerja di tengah era disrupsi melalui akselerasi digitalisasi bisnis.

Kiki M. Hikmat selaku Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL mengatakan bahwa perusahaan turut mendukung program pemerintah untuk memanfaatkan tren digitalisasi dengan membangun ekosistem digital agar dapat terus berkembang.

Baca Juga:
H+12 Lebaran 2024, Pelindo Regional 4 Catat 667.012 Penumpang Naik dan Turun di Pelabuhan Timur Indonesia

“Upaya digitalisasi yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan layanan kepada masyarakat dan pengguna jasa. Saat ini SPSL telah melakukan Go-Live Aplikasi E-Nota, Aplikasi Audit Management System (“AMS”), dan sistem Reminder perjanjian pada portal Project Management Information System (“PMIS”),” Jelas Kiki, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/11/2023).

Aplikasi E-Nota merupakan aplikasi yang didesain secara khusus untuk melayani transaksi penerbitan nota layanan jasa logistik maupun hinterland development secara elektronik. Dengan adanya Aplikasi E-Nota ini, pengguna jasa tidak perlu menunggu proses penerbitan nota tagihan secara manual oleh SPSL Group.

Baca Juga:
Tingkatkan Kapasitas Bongkar Muat Curah Kering, Pelindo Tambah 2 Unit Mini Bulldozer

Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan mendorong kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku, SPSL juga melakukan penguatan sistem untuk optimalisasi manajemen audit berbasis digital dengan mengimplementasikan  Audit Management System (“AMS”).

Langkah yang dilakukan ini sejalan dengan Standard Institute of Internal Auditors (IIA) khususnya standard IIA No 1220.A2 mengenai AMS di mana, tujuan dari standard tersebut adalah dalam melaksanakan professionalisme (due professional care), Internal Auditor harus mempertimbangkan penggunaan audit berbasis teknologi dan teknik analisa data lainnya. Sebelumnya, kegiatan audit internal perusahaan masih dilakukan secara manual, sehingga AMS menjadi solusi penting untuk efisiensi dan efektivitas dalam proses audit.

Tujuan utama dari implementasi AMS adalah untuk mendukung dan memperlancar proses audit di Satuan Pengawasan Intern (“SPI”), meningkatkan efektivitas, efisiensi, serta kualitas informasi dan pelaporan audit. Selain itu, AMS juga memaksimalkan fungsi dengan pemberian lisensi user kepada setiap auditor, memudahkan para auditee dalam pengisian kegiatan tindak lanjut melalui AMS, dan memberikan kemudahan bagi SPI dalam memonitor pelaksanaan kegiatan audit serta tindak lanjutnya.

Implementasi AMS merupakan upaya digitalisasi yang mencakup proses bisnis dan berbagai fungsionalitas sistem dalam AMS, termasuk pengelolaan data audit yang lebih cepat dan akurat, pemantauan tindak lanjut Laporan Hasil Audit (LHA) secara online, pencatatan laporan tindak lanjut temuan, membuat analisis dan evaluasi terkait tindak lanjut temuan, serta pembuatan Laporan Hasil Audit (LHA). Melalui Aplikasi AMS, semua aspek ini dapat diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan dalam manajemen audit.

Selain E-nota dan AMS, SPSL juga melakukan digitalisasi terhadap sistem reminder perjanjian melalui portal Project Management Information System (“PMIS”). Lingkup sistem reminder perjanjian ini meliputi dashboard perjanjian, sistem reminder yang akan memberikan informasi kapan suatu perjanjian akan berakhir, dan penyajian informasi mengenai perjanjian yang sedang berlangsung. Sistem reminder ini dibuat untuk memitigasi risiko untuk mencegah timbulnya masalah hukum, menjaga tertib administrasi, dan menjamin keberlangsungan monitoring dokumen-dokumen perjanjian.

“Saat ini supply chain telah memanfaatkan teknologi digital. Untuk itu, kami ingin bekerja lebih cepat dan transparan demi kepuasan para pengguna jasa baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena yang paling penting dari digitalisasi ini adalah mengubah mindset kita menjadi lebih adaptif dan inovatif, sehingga diharapkan dapat menjaga hubungan bisnis perusahaan, menjaga kepuasan para pengguna jasa, efisiensi biaya perusahaan, serta membuat kualitas dan produktivitas perusahaan menjadi lebih baik,” tambah Kiki.(ahmad)