ASDP Optimalkan Sarpras Penyeberangan untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Kendaraan di Libur Nataru

  • Oleh : Naomy

Senin, 04/Des/2023 21:40 WIB
Dirut ASDP di Rapat DPR Dirut ASDP di Rapat DPR


JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan mengoptimalkan kesiapan sarana prasarana penyeberangan dan pelabuhan demi menunjang kelancaran dan ketertiban layanan pengguna jasa dalam rangka antisipasi lonjakan penumpang pada periode libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), khususnya di lintas utama Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. 

Diperkirakan, jumlah penumpang mencapai lebih dari 3 juta orang dan lebih dari 700 ribu unit kendaraan yang akan dilayani angkutan penyeberangan di 10 lintasan dari 12 cabang terpantau nasional.

Baca Juga:
ASDP Tingkatkan Keamanan dan Kemudahan Layanan Penyeberangan melalui Digitalisasi Ferizy

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyampaikan, peningkatan fasilitas pelabuhan dan juga akselerasi digitalisasi menjadi salah satu fokus utama ASDP untuk menunjang kelancaran arus libur Nataru ini.

“Optimalisasi layanan ini tentunya untuk mengantisipasi proyeksi produksi angkutan Nataru atau mobilisisasi penumpang di Pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk  yang diperkirakan naik sekitar 15% untuk periode H-8 hingga H+10. Tentunya, ASDP bersama stakeholder terkait memastikan kapasitas angkut dan fasilitas pelayanan memadai, baik dari sarana prasarana maupun kesiapan alur lalu lintas kendaraan,” tuturnya, di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR bersama sejumlah BUMN dengan Agenda Kesiapan BUMN Transportasi menghadapi Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024 di Gedung Nusantara I DPR RI Senin (4/12/2023).

Baca Juga:
Dukung Asian Road Racing Championship 2024, ASDP Bidik Kenaikan Trafik Penumpang 10 Persen

Dia menambahkan, ASDP memprediksi puncak jumlah produksi kendaraan kecil atau mobil pribadi pada Nataru diperkirakan akan meningkat kurang lebih 7%, atau sekitar 16.014 unit di Pelabuhan Merak, 7,5% atau 13.583 unit di Pelabuhan Bakuheni, dan 6% atau 8.596 unit di Pelabuhan Ketapang.

Mengantisipasi peningkatan ini, ASDP telah mempersiapkan 49 kapal siap operasi dan tujuh pasang dermaga di Lintas Ketapang-Gilimanuk guna mengantisipasi lonjakan penumpang, meliputi Pelabuhan Ketapang dengan tiga MB, satu Ponton dan tiga Plengsengan; Pelabuhan Gilimanuk dengan tiga MB, satu Ponton dan tiga Plengsengan.

Baca Juga:
ASDP Resmi Luncurkan Sistem Pembelian Tiket Ferry Online di Rute Bira-Pamatata

ASDP juga mempersiapkan Pelabuhan Jangkar di Situbondo untuk memecah distribusi kendaraan. 

Pelabuhan ini berjarak kurang lebih 65 km dari Pelabuhan Ketapang dengan waktu tempuh 1 jam 32 menit, sehingga dapat menjadi pelabuhan perbantuan pada saat peak season yang melayani lintasan Jangkar – Lembar, Nusa Tenggara Barat dengan waktu tempuh kurang lebih 15 jam. Persiapan lain yang juga telah direncanakan adalah pengoperasian Dermaga Bulusan di Selatan Pelabuhan Ketapang.

“Sementara itu, ASDP juga telah melakukan peningkatan kapasitas dermaga II yang semula 3.000 GRT menjadi 10.000 GRT di Pelabuhan Merak, dan renovasi ruang tunggu penumpang regular di Pelabuhan Bakauheni. Peningkatan kapasitas ini memungkinkan kapal dengan daya angkut yang lebih besar dapat sandar. Ruang tunggu yang lebih memadai juga dapat meningkatkan kenyamanan penumpang selama menunggu waktu keberangkatan tiba,” urai Shelvy.

Kesiapan Digitalisasi

Penerapan ferizy online ticketing telah mencakup 20 pelabuhan di seluruh Indonesia, di antaranya Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, dan Gorontalo.

“Digitalisasi ini akan memudahkan pengguna jasa untuk merencanakan perjalanannya sejak H-60 hari keberangkatan. Dengan begitu, penumpang bisa memastikan ketersediaan tiket dengan jadwal keberangkatan yang diinginkan,” ujarnya.

Untuk tarif tiket, tambahnya, hingga saat ini belum ada kenaikan biaya tarif terpadu. Dengan adanya digitalisasi ini, pengguna jasa justru memiliki keleluasaan dalam memilih metode pembayaran, melalui 11 virtual account, tiga e-wallet, lima gerai retail, tiga internet banking, dan enam sales channel.

Dengan memaksimalkan sarana prasarana serta adanya peningkatan di sejumlah fasilitas, ASDP berharap untuk kelancaran arus libur dan arus balik Nataru, terutama untuk 10 lintasan di 12 cabang terpantau nasional. 

Adapun lintasan tersebut tersebar di seluruh Indonesia, seperti lintas Ajibata-Ambarita, Tanjung Api-Api – Tanjung Kalian, Merak-Bakauheni, Bajoe-Kolaka, Padangbai-Lembar, Ketapang-Gilimanuk, Kayangan-Pototano, Bitung-Ternate, Hunimua-Waipirit, dan Bolok-Rote.

Adapun diperkirakan jumlah penumpang di 10 lintasan ini mencapai 3.004.496, 168.419 unit kendaraan roda dua, 325.630 unit kendaraan kecil roda empat, 31.555 bus, dan 181.644 truk. (omy)