KAI Commuter Beli 3 KRL Baru dari CRRC Sifang China, Nilai Investasi Capai Rp 783 Miliar

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 01/Feb/2024 06:11 WIB
lifeline train,international combined car. (CRRC Sifang) lifeline train,international combined car. (CRRC Sifang)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - KAI Commuter bersama CRRC Sifang Co., Ltd. melakukan penandatanganan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana Kereta Rel Listrik (KRL) Baru di Beijing, China, pada 31 Januari 2024.

Pada penandatangan Kontrak Kerjasama Pengadaan Sarana KRL tersebut KAI Commuter diwakili oleh Direktur Utama Asdo Artriviyanto dan disaksikan langsung oleh Wakil Kepala Perwakilan Kedutaan Besar Indonesia untuk negara China Parulian George Andreas Silalahi, Sari Widita (Sekretaris I Kedubes RI), Direktur Utama PT KAI (Persero) Didiek Hartantyo sebagai Induk usaha KAI Commuter, Kementerian BUMN, dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Baca Juga:
Stasiun Pondok Rajeg Beroperasi Kembali untuk Naik Turun Penumpang KRL

Asdo menyampaikan bahwa pada Kontrak Pengadaan Sarana KRL Baru ini, KAI Commuter membeli tiga rangkaian KRL baru dengan tipe KCI-SFC120-V. 

“Pengadaan sarana KRL baru ini merupakan pemenuhan atas jumlah sarana KRL sesuai dengan kebutuhan pelayanan pengguna Commuter Line Jabodetabek tahun 2024 -2025 yang sudah mencapai hampir 1 juta pengguna per harinya,” ujar Asdo dalam keterangan resminya, Rabu (31/1/2024).

Baca Juga:
Stasiun Pondok Rajeg Mulai Layani Naik Turun Penumpang KRL

Pengadaan sarana KRL baru ini juga merupakan bagian dari rangkaian pemenuhan sarana KRL Jabodetabek yang dibahas dalam Rapat Koordinasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pada bulan Juni 2023 lalu yang juga dihadiri oleh Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, BPKP, PT INKA, dan stakeholder lainnya.

Dalam pemenuhan pengadaan sarana KRL ini, KAI Commuter sudah melakukan penandatanganan kerjasama pengadaan sarana KRL antara lain:

Baca Juga:
Atasi Penumpukan Penumpang di Stasiun Manggarai, KAI Bakal Tambah 18 KRL

1. Pengadaan 16 rangkaian sarana KRL baru oleh PT INKA dengan total investasi hampir sebesar Rp 3,83 triliun.

2. Pengadaan 19 rangkaian KRL Retrofit oleh PT INKA degan total investasi lebih dari Rp. 2,23 triliun.

3. Pengadaan tiga rangkaian KRL Baru Impor oleh CRRC Sifang, China dengan total investasi sekitar Rp. 783 miliar.

Adapun seluruh pembiayaannya dari pinjaman KAI Commuter, Shareholder Loan dari PT KAI dan bantuan dari Pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

KAI Commuter menyampaikan terimakasih atas dukungan Pemerintah & stakeholder terhadap pengadaan sarana KRL ini termasuk mensupport pendanaan melalui PMN. 

“Pengadaan Impor sarana KRL baru ini juga merupakan proses terakhir dari rangkaian pengadaan sarana KRL oleh KAI Commuter sesuai hasil Rapat Koordinasi yang dipimpin Menko Marves tersebut,” tambah Asdo.

Pengadaan sarana KRL ini dilakukan untuk penambahan kapasitas angkut pengguna dan replacement sarana KRL yang akan diretrofit oleh PT INKA. Sarana KRL yang sudah memasuki masa peremajaan secara bertahap akan terus dilakukan penggantiannya dengan proses retrofit untuk menjaga kebutuhan operasional layanan Commuter Line Jabodetabek dengan target 1,2 juta pengguna per hari pada tahun 2025.

Tahun 2023 kemarin, KAI Commuter mencatat total pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 290.890.677 orang. Angka tersebut lebih besar 38% jika dibanding volume pada tahun 2022 yaitu sebanyak 239.254.813 orang. KAI Commuter juga memprediksi pertumbuhan volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebesar 4% per tahun atau bertambah sebanyak 16,98 juta pengguna setiap tahunnya. 

Sebelumnya pada 9 November 2023 lalu, KAI Commuter juga telah melakukan penandatanganan MoU dengan CRRC Qingdao Sifang Co. Ltd. untuk kerja sama saling menguntungkan dalam pengembangan sarana perkeretaapian di Indonesia. Mulai dari pengadaan sarana Electric Multilple Unit (EMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga listrik maupun Diesel Multiple Unit (DMU) atau sarana kereta berpenggerak dengan tenaga diesel.

MoU tersebut juga sebagai wadah untuk sharing teknologi, perawatan sarana, peningkatan kapasitas sarana, pengadaan suku cadang, dan peningkatan SDM perkeretaapian. Nota kesepahaman kerja sama ini juga merupakan pembaruan dari kerja sama yang telah dilakukan tahun-tahun sebelumnya. 

“Hal ini perlu dilakukan mengingat teknologi perkeretaapian yang terus berkembang. Ini merupakan salah satu upaya KAI Commuter untuk meningkatkan teknologi perkeretaapian,” tutup Asdo.(fhm)