JAKARTA (BeritaTrans.com) – Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional 2024, PT Pelindo Solusi Logistik atau (“SPSL”) sebagai Subholding BUMN Kepelabuhanan Pelindo pada klaster logistik dan hinterland development luncurkan sistem “Drone Safety Patrol”.

Baca Juga:
Kemenhub Aktif Berpendapat Saat Hadiri Sidang AMTWG 46 di Brunei Darussalam

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis SPSL, Retno Soelistianti, mengatakan bahwa sistem “Drone Safety Patrol” ini merupakan salah satu inovasi karya insan SPSL dalam kegiatan patroli keamanan dan keselamatan di lingkungan operasional Perusahaan agar lebih efektif dan efisien.

“Implementasi budaya HSSE di era transformasi teknologi ini merupakan tanggung jawab seluruh elemen dan sudah menjadi concern perusahaan. Hal ini melatarbelakangi langkah perusahaan meluncurkan sistem “Drone Safety Patrol” yang saat ini telah diterapkan di beberapa area layanan SPSL yakni Depo PIL Belawan dan Lapangan CCDC MTI Makassar,” tutur Retno Soelistianti (21/2).

Baca Juga:
Pelindo Group Wilayah Kerja Makassar Latih Manajemen Koperasi untuk Teman Nelayan

Implementasi sistem “Drone Safety Patrol” ini bertujuan untuk meningkatkan pengawasan atas penerapan sistem manajemen K3 meningkatkan efisiensi biaya pelaksanaan program monitoring sistem manajemen K3, mengurangi risiko terjadinya accident pada saat kegiatan patroli, dan memperoleh hasil patroli dengan view atau visibility yang lebih luas dan menyeluruh.

Sejalan dengan peringatan Bulan K3 Nasional 2024 yang mengusung tema "Budayakan K3, sehat dan selamat dalam bekerja, terjaga keberlangsungan usaha”. SPSL juga melibatkan seluruh pekerja untuk berpartisipasi aktif mensukseskan Bulan K3 Nasional 2024 melalui rangkaian kegiatan seperti safety webinar, safety talk, dan lomba-lomba K3 berupa pembuatan poster K3, komik strip, penerapan budaya 5R, cerdas cermat, dan video safety campaign.

Baca Juga:
Tingkatkan Efisiensi dan Daya Saing Pelabuhan di Indonesia, Kemenhub Dorong RIP

“Dengan meningkatkan budaya HSSE dan K3 dalam setiap aktivitas, kita berharap dapat mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja, menjamin perlindungan atas keselamatan tenaga kerja, dan menjamin bahwa proses kegiatan operasional maupun back office dapat berjalan lancar serta terciptanya zero accident,” tutup Retno Soelistianti.(ahmad)