Bandara Lombok Jajaki Penambahan Rute Internasional

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 27/Feb/2024 11:50 WIB
Bandara Lombok Bandara Lombok

 

PRAYA (BeritaTrans.com) - PT Angkasa Pura I melalui Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), merencanakan pengembangan rute internasional langsung dari Lombok menuju Australia dan Jeddah, Arab Saudi, pada tahun ini.

Baca Juga:
Kepulangan 120 Ribu Jemaah Haji Sukses Dilayani di 7 Bandara Angkasa Pura I

"Pengembangan ini untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan mengakomodir potensi jamaah umrah di NTB," jelas General Manager Bandara Internasional Lombok, Minggues ET Gandeduai, Selasa (27/2/2024). 

Pengembangan rute penerbangan itu dilakukan berdasarkan jumlah kunjungan wisatawan Australia ke Lombok pada 2023 sebanyak 5.688 orang. 

Baca Juga:
6 Bandara Angkasa Pura II Sukses Layani Kepulangan Jemaah Haji dari Tanah Suci

Data ini berdasarkan sampel dari beberapa hotel yang ada di Lombok.

"Data wisatawan dari Perth ke Lombok pada tahun 2018 sebanyak 3.218 pax, dan tahun 2019 berjumlah 23.719 pax," ungkapnya.

Baca Juga:
Top! Jumlah Penumpang Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Semester I/2024 Lampaui Sebelum Pandemi

Selain pengembangan rute penerbangan ke Australia, pihaknya juga melirik potensi pengembangan penerbangan ke Timur Tengah, sehingga merencanakan penerbangan langsung dari Lombok menuju Jeddah.

"Hampir 80 persen warga NTB beragama Muslim, sehingga rute Lombok -Jeddah ini untuk mengakomodir potensi jamaah umrah NTB," ujarnya.

Dia mengatakan, berdasarkan data jumlah jamaah umrah pada 2023 mencapai 18.480 orang baik dari Lombok, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima dan Dompu.

"Ada tiga negara besar yang cukup potensial sebagai penjualan jasa penerbangan yaitu Kuala Lumpur di Malaysia, Australia, dan Brunei Darussalam," katanya.

Pihaknya juga akan mengupayakan pengembangan rute penerbangan domestik dari Makassar ke Lombok.

Dia mengatakan potensi di NTB ini cukup tinggi dengan pembangunan Sirkuit MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Dalam pengembangan pariwisata di NTB ini membutuhkan kolaborasi semua pihak termasuk masyarakat, dikutip dari laman antara.

"Pasar sudah ada, namun bagaimana kita melakukan upaya untuk bisa mendatangkan wisatawan. Itu tugas bersama dan butuh kolaborasi baik pemerintah, pengusaha hotel dan restoran serta masyarakat," tutupnya. (soleh)