Transformasi Digital Pelabuhan dengan Sistem Single Submission Pengangkut, Uji Coba di 46 Pelabuhan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 05/Mar/2024 19:58 WIB
Bimtek Ditjen Hubla Bimtek Ditjen Hubla

 

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Permudah akses layanan logistik melalui kolaborasi sistem-sistem pemerintah khususnya di Pelabuhan, Lembaga Nasional Single Window telah mengembangkan sistem aplikasi terkolaborasi yang disebut Sistem Single Submission Pengangkut atau SSm Pengangkut. 

Baca Juga:
Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Peserta Arus Balik Sepeda Motor Gratis dengan KM Dobonsolo Dilepas Dirlala

SSm Pengangkut saat ini telah diuji coba di 46 Pelabuhan dan seiring dengan terbitnya Surat Edaran nomor SE-DJPL 2 tahun 2024 tentang Penerapan Pelayanan Secara Penuh (Mandatory) Layanan/Single Submision (SSm Pengangkut) Satu Siklus dan Informasi Layanan Manifest Domestik oleh Kementerian perhubungan.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Capt. Hendri Ginting menyampaikannya saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi SSm Pengangkut yang Terintegrasi dengan Aplikasi Inaportnet.

Baca Juga:
Indonesia Paparkan INSW di Sidang FAL ke-48 di Markas Besar IMO

"Bimtek menjadi momentum penting dalam upaya bersama mewujudkan efisiensi dan efektivitas layanan di pelabuhan. Diharapkan kolaborasi antarstakeholder terus berkelanjutan demi mencapai tujuan bersama dalam memajukan sektor perhubungan laut Indonesia," urainya di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Kemenhub berkomitmen terus mendorong penerapan NLE dapat berjalan dengan baik di lapangan dan berkomitmen  bersinergi dengan para pemangku kepentingan di Pelabuhan agar pelaksanaan implementasi terus berkelanjutan. 

Baca Juga:
Tiket Mudik Gratis Kapal Laut Sedot Minat Masyarakat

Bimtek Aplikasi SSm Pengangkut yang Terintegrasi dengan Aplikasi Inaportnet Gelombang 1 ini bertujuan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan para petugas di Pelabuhan dan stakeholder terkait dalam 
penggunaan aplikasi SSm Pengangkut, guna meningkatkan layanan lalu lintas kapal dan barang di pelabuhan.

Capt. Hendri menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menerapkan NLE. 

Kolaborasi antarinstansi vertikal terkait, para Kepala Unit Pelaksana Teknis di Pelabuhan, serta seluruh tim yang terlibat di lapangan merupakan cerminan komitmen bersama untuk mendukung penerapan Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

"Diharapkan, implementasi aplikasi SSm Pengangkut dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan efektivitas layanan di pelabuhan," ujarnya.

Koordinator Pelaksana Stranas PK, Febriantoro, juga memberikan pandangannya terkait perkembangan aplikasi SSm Pengangkut. 

Dia menyebutkan bahwa digitalisasi dalam pelayanan Pelabuhan adalah langkah positif dalam merespons program Stranas PK.

"SSm Pengangkut sebagai salah satu bukti kerja nyata perubahan birokrasi pelayanan di bidang Pelabuhan dari yang sebelumnya manual saat ini sudah terdigitalisasi yang mana mendukung wujud nyata dukungan terhadap program Stranas PK," ungkapnya.

Stranas PK mengapresiasi kolaborasi Kemenhub dengan Kementerian/Lembaga terkait dalam upaya memperbaiki pelayanan di Pelabuhan; Stranas PK terbuka untuk berdiskusi atau mendukung bilamana dalam pelaksanaannya menemui kendala atau terdapat hal-hal yang harus dikordinasikan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Imigrasi dan Bea Cukai, Rudi Rahmadi, menyampaikan bahwa meskipun terjadi penurunan biaya logistik di Indonesia, namun masih menjadi yang tertinggi di kawasan ASEAN. 

Kolaborasi antar- Kementerian/Lembaga terkait menjadi kunci dalam mencapai target penurunan biaya logistik hingga 8% pada tahun 2045. 

Dalam hal ini, aplikasi SSm Pengangkut diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan.

"Mari bersama-sama lebih kolaboratif guna mewujudkan satu wajah Pemerintah, meminimalisasi duplikasi dan repetisi serta peningkatan akurasi data antar- Kementerian/Lembaga dimana dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha baik secara waktu maupun biaya," tutupnya. (omy)