Industri Pariwisata Indonesia Peraih ASEAN Tourism Awards Diapresiasi Sandiaga

  • Oleh : Naomy

Kamis, 14/Mar/2024 10:32 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno bersama PHRI dan pelaku industri pariwisata Menparekraf Sandiaga Uno bersama PHRI dan pelaku industri pariwisata

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi keberhasilan industri pariwisata Indonesia yang meraih penghargaan di ajang ASEAN Tourism Awards (ATA) 2024. 

Baca Juga:
BNI Java Jazz Festival 2024 Dinilai Mampu Dorong Pencapaian Target Kunjungan Wisman dan Wisnus

Sandiaga saat memberikan penghargaan kepada peraih ASEAN Tourism Awards di sela kegiatan "The Weekly Brief With Sandi Uno", Rabu (13/3/2024) mengatakan, ASEAN Tourism Award adalah inisiasi dari negara anggota ASEAN sebagai bentuk apresiasi atas upaya yang dilakukan pelaku pariwisata untuk menghadirkan destinasi wisata yang unggul dan berkualitas.

"Dalam rangkaian kegiatan ATA 2024 ini, Kemenparekraf bersama dengan PHRI dan INCCA bekerja sama dalam melakukan
assessment kepada pelaku usaha hotel dan MICE venue," kata Sandiaga. 

Baca Juga:
Menprekraf: UN Tourism Conference on Women Empowerment in Tourism, Momen Perkuat Kesetaraan Gender

Hasilnya, sejumlah industri pariwisata Indonesia meraih penghargaan di ajang ASEAN Tourism Award 2024. 

Di antaranya untuk kategori ASEAN Green Hotel Award 2024 yang diraih Safari Resort Bogor, Nihi Sumba, The 101 Bali Fontana Seminyak, Capella Ubud, serta Plataran Menjangan Bali. 

Baca Juga:
Menparekraf Paparkan Realisasi Program dan Anggaran 2023 di Hadapan Komisi X DPR

Sementara ASEAN MICE Venue Award 2024 untuk kategori Meeting Room penghargaan diraih Hotel JW Marriott Jakarta, Hotel Ritz Carlton Kuningan Jakarta, dan El Hotel Bandung.

Sedangkan untuk kategori Exhibition Venue diraih Jakarta International Expo dan untuk kategori Event Venue diraih Jakarta Convention Center (JCC).

"Tahun ini direncanakan ada sejumlah awarding, yang diselenggarakan di level nasional, baik itu kategori Green Hotel, MICE Venue, dan Spa untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha yang telah berkomitmen mendukung program sustainable tourism," urai Sandiaga. 

Ketua Umum Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, penghargaan yang diraih sejumlah industri hotel di ajang ASEAN Tourism Award memberikan dampak yang besar. 

Terlebih saat ini tren dari konsumen dalam hal ini wisatawan terhadap pemilihan akomodasi yang mengusung konsep keberlanjutan sangat tinggi. 

"Memang sekarang trennya seperti itu, konsumen kita semakin memilih, mereka melihat dari review, mereka mencari dan ini (green hotel) sebenarnya peluang yang sangat menarik," ujar Hariyadi. 

Mendukung pengembangan
green hotel ke depan, Hariyadi mengatakan pihaknya saat ini sedang menyusun panduan untuk 
green hotel.  

"Kami sedang menyusun panduan untuk green hotel,  kami siapkan referensinya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi panduan bagi industri hotel kalau mereka ingin mencapai standardisasi yang ditetapkan," imbuh Hariyadi. 

Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA), Iqbal Alan Abdullah mengemukakan hal yang sama juga terjadi di industri MICE. 

"Saat ini banyak konsumen MICE yang sangat concern terhadap isu-isu keberlanjutan atau ramah lingkungan," ucapnya. 

Dengan adanya tahapan ini (ASEAN Tourism Award dan awarding level nasional) kita bisa tunjukkan ke dunia internasional bahwa kita siap, ini momen yang tepat untuk bisa memberikan kontribusi dalam konsep green ini. 

Sementara Chief Operating Officer Taman Safari Indonesia, Adrian Cecil menambahkan, penghargaan yang diraih Taman Safari Indonesia di ajang ASEAN Tourism Award memberikan nilai tambah yang sangat tinggi bagi Taman Safari Indonesia khususnya dalam komitmen menghadirkan nilai-nilai konservasi juga pariwisata hijau. 

"(Penghargaan) Ini memberi petunjuk kepada pengunjung dan wisatawan bahwa tempat kita progresif dan terus berusaha lebih baik, dan value untuk konservasi bukan hanya satwa tapi juga pariwisata hijau," ulas Adrian.  

Ketua Tim Kerja Standardisasi Usaha Pariwisata Kemenparekraf/Baparekraf, Mukhlis bilang, persiapan penyelenggaraan pemberian penghargaan di level nasional saat ini memasuki tahapan penyusunan indikator yang melibatkan PHRI dan INCCA. 

"Apakah indikator ini sudah bisa digunakan pelaku usaha? Ini sedang kami siapkan, baru nantinya ada tahapan pembukaan pendaftaran dan dilanjutkan dengan kunjungan ke lapangan oleh dewan juri dan pada Agustus akan digelar awarding," kata Mukhlis. (omy)