Cuaca Ekstrem di Lintasan Merak-Bakauheni, ASDP Tingkatkan Kewaspadaan

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 16/Mar/2024 17:13 WIB
Suasana di penyeberangan Merak-Bakauheni Suasana di penyeberangan Merak-Bakauheni

MERAK (BeritaTrans.com) - Cuaca ekstrem tengah melanda lintasan penyeberangan Merak-Bakauheni beberapa waktu dalam sepekan terakhir di pelabuhan Merak, Banten.

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau pengguna jasa penyeberangan ferry khususnya di lintas Merak-Bakauheni untuk mewaspadainya. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca ekstrem untuk empat wilayah perairan di Banten termasuk salah satunya adalah wilayah selat Sunda bagian utara yang merupakan lintasan kapal ferry Merak-Bakauheni.

Menyikapi cuaca ekstrem tersebut, Corporate Secretary Shelvy Arifin memastikan ASDP akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk BMKG, Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memeroleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan. 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

“Dampak yang paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang," tutur Shelvy, Sabtu (16/3/2024). 

Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerja sama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

"Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan," tegasnya. 

Manajemen ASDP, lanjut Shelvy, memprioritaskan layanan prima yang mengedepankan aspek keselamatan dalam pelayaran. 

Manajemen juga melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, dimana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal dan memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.

“Nakhoda dan awak kapal juga selalu berpedoman pada SOP yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder terkait dalam memutakhirkan informasi kondisi cuaca. Awak kapal juga selalu melakukan pemantauan terhadap cuaca yang kemungkinan berubah, dan ASDP juga berkoordinasi mitra terkait lainnya untuk menyiapsiagakan tugboat jika dibutuhkan” tambahnya. 

Menutup Sementara Layanan Penyeberangan

Dilaporkan, pada Jumat (15/3/2024) malam dilakukan penundaan seluruh jadwal pelayaran dari Pelabuhan Merak, Banten pada Jumat hingga dini hari imbas cuaca ekstrem dengan kecepatan angin mencapai 22 - 30 knot/s dari arah barat daya yang menghasilkan gelombang tinggi mencapai 2.5 meter berdasarkan peringatan dini level 1 yang dikeluarkan oleh BMKG. 

Merespon peringatan BMKG dan melihat kondisi di lapangan tersebut, ASDP segera berkoordinasi dengan BPTD Banten selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam memitigasi kondisi cuaca yang berdampak pada pelayanan. 

"Hasil koordinasi tersebut menghasilkan keputusan untuk menunda sementara seluruh pelayaran kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni terhitung sejak Jumat (15/3) pukul 01.00 WIB dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan," urai Shelvy.

Aktivitas pelayaran kapal ferry kembali dibuka pada Sabtu (16/3) mulai pukul 03.40 WIB setelah cuaca berangsur membaik, dan proses bongkar muat kendaraan dilakukan dengan ekstra hati-hati memerhatikan keadaan sebagai antisipasi jika cuaca kembali berubah buruk dalam tempo yang singkat.

Pantauan lalu lintas pada siang ini (16/3) pukul 12.00 WIB di pelabuhan Merak, kondisi cuaca telah membaik dengan cuaca berawan, kecepatan angin yang landai berkisar 3-8 knot/s, dan gelombang laut dalam rentang 0,5-1 meter. 

Operasional pelayanan pelabuhan dan pelayaran kapal ferry telah berjalan normal. Terpantau tidak ada penyekatan di ruas jalan Cikuasa atas dan antrean kendaraan hanya berada di dalam area pelabuhan dermaga reguler 1,2,3,4,5,dan 7. 

Sementara dermaga 6 eksekutif terpantau padat mengalir di area parkir. (omy)