Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menggelar rapat persiapan rencana operasi gabungan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran tahun 2024.
Rapat digelar bersama Dinas Perhubungan se-Jabodetabek dan sejumlah stakeholder terkait di Jakarta, Jumat (22/3/2024).
Baca Juga:
Menhub Bertemu Menag, Koordinasikan Penyelenggaraan Angleb 2025
Operasi gabungan penyelenggaraan mudik lebaran untuk melayani perjalanan pemudik pada masa Angkutan Lebaran (angleb) 2024/1445 H ini direncanakan selama 16 hari yakni mulai 3 April hingga 18 April 2024.
Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan semua Dinas Perhubungan se-Jabodetabek serta Korlantas untuk menjamin penyelenggaraan angleb 2024 dapat berjalan dengan baik
Baca Juga:
Kemenhub Bersama Kementerian BUMN Bahas Strategi Angleb Lancar
Pergerakan pemudik yang berasal dari Jabodetabek saja mencapai 28,4 juta ditambah lagi pergerakan internal di Jabodetabek saat Hari Raya baik yang akan bersilaturahmi maupun dan wisata akan sangat tinggi seperti di kawasan Puncak akibat tingginya animo masyarakat berlibur ke sana.
"Hal itu tak pernah berubah setiap tahunnya. Tugas utama kita melayani masyarakat Jabodetabek yang mudik maupun berwisata. Aspek keamanan, kelancaran, keselamatan dan pelayanan menjadi prioritas kami untuk menghadirkan Mudik Ceria Penuh Makna,” papar Tatan.
Baca Juga:
BPTJ Bersama Pemkab Bogor Bahas Penataan Layanan Angkot Eksisting
Dia juga menyampaikan BPTJ telah melaksanakan kegiatan pra ramp check gabungan bersama dengan Dinas Perhubungan se-Jabodetabek sejak 13 Maret 2024 hingga 19 Maret 2024 di Terminal Bus AKAP dan AKDP, dan pool bus pariwisata.
“Berdasarkan hasil ramp check dari 927 kendaraan sebanyak 529 kendaraan (57%) dinyatakan tidak laik jalan dan 398 kendaraan (43%) kendaraan laik jalan. Sebagian besar yang tidak laik jalan itu disebabkan karena masalah teknis kendaraan seperti lampu yang mati serta kondisi ban yang sudah gundul," katanya.
Sebagai tindak lanjut pihaknya telah mengirimkan surat teguran kepada para operator agar kendaraan kondisi tidak laik jalan segera diperbaiki dan dilarang beroperasional (tidak ada pemberangkatan) hingga selesai perbaikan dan telah memenuhi syarat laik jalan.
Sementara itu Kasubdit Pendanaan dan Pengawasan Angkutan BPTJ Ghoefron Koerniawan menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan kendaraan yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui sejumlah CCTV yang terpasang di sejumlah perbatasan Jabodetabek.
“Kami telah menyiapkan sejumlah kamera counting di perbatasan Jabodetabek untuk melihat kepadatan arus lalu lintas kendaraan yang keluar masuk Jabodetabek melalui jalur non tol selama 24 jam. Kemudian kami juga akan melakukan pemantauan pada sejumlah simpul transportasi di wilayah Jabodetabek serta pelabuhan Muara Angke,” urai Ghoefron.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Syafrin Liputo menyampaikan kesiapan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk menghadapi masa angleb tahun ini.
“Kami telah menyiapkan tujuh terminal (empat terminal utama - tiga terminal bantuan) di Jakarta untuk menghadapi masa angkutan Lebaran Tahun ini. Akan ada 2.258 bus dari sejumlah PO yang akan melayani para pemudik di tujuh terminal tersebut. Selain itu untuk mengantisipasi tingginya jumlah pemudik motor yang akan melintasi Jalan Raya Kalimalang kami juga akan menyiagakan sejumlah personel untuk membantu kelancaran arus kendaraan,” terang Syafrin.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan, Dinas Perhubungan Kota Bogor, Jasa Marga serta Kepala Terminal di wilayah Jabodetabek. (omy)