Ini 3 Indikator Bikin Angleb di Bandara Angkasa Pura II Sukses

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 20/Apr/2024 14:26 WIB
Bandara Angkasa Pura II Bandara Angkasa Pura II


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Posko monitoring angkutan lebaran 2024 di seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II secara resmi ditutup pada 19 April 2024.

VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Cin Asmoro mengatakan posko tersebut total beroperasi selama 16 hari. 

Baca Juga:
Top, Bandara Radin Inten II Raih Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan Pengelola Objek Vital & Transportasi

Dibuka sejak 3 April 2024, posko resmi ditutup pada 19 April 2024, sejalan juga dengan penutupan posko terpadu angkutan lebaran Kementerian Perhubungan yang resmi ditutup Menteri Perhubungan kemarin.

“Posko di bandara AP II merupakan wadah bagi seluruh stakeholder untuk berkolaborasi dan berkoordinasi guna memastikan kelancaran angkutan lebaran,” ujar Cin, Sabtu (20/4/2024). 

Baca Juga:
Trafik penerbangan di Bandara Angkasa Pura II Naik 5% di Periode Angleb

Dia menuturkan, posko di bandara AP II setiap harinya melakukan evaluasi untuk perbaikan di hari-hari berikutnya selama angkutan lebaran.

Adapun indikator kesuksesan angkutan lebaran di bandara AP II dapat dilihat dari hasil laporan evaluasi posko tersebut.

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

"Indikator kesuksesan tersebut adalah terkait dengan terpenuhinya kapasitas (capacity), tercapainya ketepatan waktu operasional (punctuality), serta peningkatan standar pelayanan (service ability)," ungkapnya. 

Terkait dengan pemenuhan kapasitas, seluruh bandara AP II memastikan adanya slot time (ketersediaan waktu keberangkatan dan kedatangan penerbangan di bandara), bahkan jika bandara harus memperpanjang jam operasi. 

“Terdapat tiga bandara AP II yang beroperasi 24 jam, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Bandara Halim Perdanakusuma (Jakarta) dan Bandara Kualanamu (Deli Serdang). Sementara 17 bandara lainnya bersiaga 24 jam, apabila diperlukan adanya penerbangan jam berapa pun,” ujar Cin. 

Sejalan dengan pemenuhan kapasitas ini, total bandara AP II menyediakan hingga 2.425 penerbangan tambahan (extra flight) pada angkutan lebaran 2024 atau lebih tinggi 34% dibandingkan dengan angleb 2023. 

Di samping kapasitas yang tersedia untuk memenuhi permintaan penumpang, tingkat keterisian penumpang pesawat (load factor) juga cukup tinggi yakni mencapai rata-rata sekitar 80% untuk setiap penerbangan. 

Sementara itu terkait dengan ketepatan waktu operasional (punctuality), bandara-bandara AP II secara umum dapat memenuhi standar waktu untuk berbagai kegiatan seperti misalnya standar waktu pemeriksaan security check point, lalu di area baggage claim dan sebagainya.

“Indikator kesuksesan punctuality juga terlihat dari terjaganya ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) di bandara AP II yang rata-rata berkisar 77% - 80%,” imbuh dia.

Adapun terkait dengan pelayanan (service ability), bandara-bandara AP II mampu meningkatkan tingkat pelayanan (level of service) pada angleb tahun ini, melalui beragam program aktivasi serta pelayanan personel di terminal penumpang. 

“Kami berterima kasih kepada seluruh personel dari berbagai stakeholder yang ada di bandara atas kolaborasi dan koordinasi yang baik dalam memastikan kelancaran dan kesuksesan angkutan lebaran di bandara AP II. Kelancaran angkutan lebaran di bandara AP II juga tidak lepas dari dukungan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, serta masyarakat luas,” urainya. (omy)