Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang terus konsisten menggenjot penerapan digitalisasi mencatat jumlah user aplikasi Ferizy atau platform pemesanan tiket penyeberangan online saat ini telah menembus angka 2,32 juta user sejak pertama kali diluncurkan pada Maret 2020.
Baca Juga:
ASDP Operasikan 84 Armada untuk Layani 208 Lintasan Perintis di Seluruh Indonesia
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menunjukkan pertumbuhan user Ferizy yang alami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir.
"Peningkatan jumlah pengguna Ferizy ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap aplikasi reservasi tiket online milik ASDP sebagai platform pemesanan tiket penyeberangan yang mudah dan terpercaya," ujarnya.
Baca Juga:
ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Agar Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Libur Akhir Tahun
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Ferizy telah mengalami pertumbuhan pengguna yang pesat.
Di awal tahun peluncurannya, terdapat 438.105 pengguna dan angka ini terus meningkat di tahun 2021 menjadi 354.700 pengguna, kemudian melonjak di tahun 2022 mencapai 527.730 pengguna.
Baca Juga:
Spektakuler! Transformasi Digital terus Pacu Kenaikan Pendapatan ASDP
Di tahun 2023, jumlah pengguna Ferizy mencapai 655.951, menunjukkan kepercayaan dan awareness masyarakat terhadap pemesanan tiket penyeberangan kapal feri secara online semakin meningkat.
"Salah satu pencapaian positif pada arus balik Angkutan Lebaran lalu yang berjalan lancar dan terkendali, dimana secara data akumulatif, pemudik bertiket yang tiba di pelabuhan Bakauheni mencapai 98,2 persen. Tentu ini berkat dukungan pengguna jasa dalam mematuhi kebijakan bertiket maksimal H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal tertera di tiket. Tentunya sosialisasi pembelian tiket online via Ferizy ini akan disampaikan terus menerus kepada masyarakat," tutur Shelvy.
Dia menambahkan, dengan penerapan digitalisasi ini, arus kedatangan pengguna jasa atau trafiknya terdistribusi merata sesuai konsep flattening the curve yang berdampak pada percepatan proses customer handling, dapat meminimalisir potensi antrian di pelabuhan, serta pencatatan manifest yang lebih akurat.
"Kami akan terus berinovasi dan menghadirkan fitur-fitur baru yang semakin memudahkan pergerakan masyarakat," tambah Shelvy. Ia juga mengatakan bahwa ASDP memiliki target penerapan layanan penjualan tiket via online di seluruh pelabuhan di tahun 2024.
Adapun total sebanyak 26 pelabuhan yang telah menerapkan pemesanan tiket online melalui aplikasi ataupun website Ferizy, yaitu Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Lembar, Padangbai, Jepara, Karimun Jawa, Ujung, Kamal, Kayangan, Pototano, Tanjung Kalian, Pagimana, Gorontalo, Galala, Hunimua, Waipirit, Namlea, Batulicin, dan Tanjung Serdang.
Rencananya, di awal Juni mendatang akan dilakukan go live tiket online di Pelabuhan Bajoe dan Kolaka, yang berada di Sulawesi Selatan.
Sedangkan untuk kemudahan pembayaran tiket, pengguna jasa dapat menggunakan metode pembayaran melalui mekanisme transfer ataupun virtual account lewat Bank BRI, Mandiri, BNI, BCA, Permata Bank, Maybank, BSI, Danamon, CIMB Niaga, BTPN, Bank Maspion, BTN, dan Pospay.
Pembayaran juga dapat dilakukan melalui e-wallet linkAja, shopee pay, blu BCA digital, OVO, dan Dana. Ragam pilihan metode pembayaran tersebut juga mempermudah pengguna jasa dalam melakukan pembayaran sesuai dengan bank atau pun e-wallet yang dimiliki.
ASDP berkomitmen terus meningkatkan layanan dan kemudahan bagi pengguna jasa penyeberangan, salah satunya melalui aplikasi Ferizy.
Dengan menggunakan Ferizy, pengguna dapat menikmati pengalaman pemesanan tiket penyeberangan yang mudah, aman, dan nyaman. (omy)