InJourney Dukung Penuh Pengembangan Wisata Candi

  • Oleh : Naomy

Selasa, 20/Agu/2024 06:15 WIB
Dukungan InJourney pada wisata Candi melalui kemudahan konektivitas penerbangan Dukungan InJourney pada wisata Candi melalui kemudahan konektivitas penerbangan


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pengembangan wisata Candi didukung penuh oleh holding Aviasi dan Pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (PT TWC) atau InJourney Destination Management (IDM) yang merupakan anak perusahaan dari InJourney dalam pengelolaan Candi Borobudur mengusung konsep empat pilar pengelolaan yakni konservasi, spiritual, edukasi, dan pariwisata. 

Baca Juga:
Ayo Meriahkan Malam Tahun Baru 2025 Bareng Anggun di The Meru Bali

“Tentunya sebagai Holding, kami berkomitmen untuk menghadirkan sinergi anak perusahaan agar terciptanya seamless experience mulai dari aviation services, airport, hingga destination management untuk membangun Borobudur sebagai spiritual destination,” tutur Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Hetty Herawati, Direktur Komersial InJourney Destination Management, menjelaskan bahwa dalam aspek spiritual, Candi Borobudur dimanfaatkan untuk komunitas buddhist beribadah sekaligus masyarakat ataupun wisatawan yang ingin bermeditasi di Candi Borobudur. 

Baca Juga:
Exellent! InJourney Sukses Gelar Aquabike Jetski World Championship 2024

“Kami menyadari bahwa Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena selain Candi Borobudur memiliki nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa, nilai-nilai serta filosofi kehidupan dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur sangat relevan untuk umat Buddha sekaligus untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya,” urainya. 

Berbagai aktivitas spiritual yang telah dilaksanakan di Candi Borobudur diantaranya Festival Purnama Waisak di Borobudur, Nyingma Molam, Ulambana, Magha Puja, Pabajja Samanera Sementara, Yobbana Dhamma Samaya, dan Indonesia Tipitaka Chanting-Asalha Mahapuja. 

Baca Juga:
Puluhan Ribu Penonton Meriahkan Aquabike Jetski World Championship Danau Toba Hari Keempat di Samosir

Selain itu, dari tahun lalu telah rutin dilaksanakan familiarization trip kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist. 

"Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas," ungkapnya.

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) yang merupakan gerbang udara utama wisatawan menurut Maya memudahkan wisatawan ke Yogyakarta dan sekitarnya, termasuk Candi Borobudur. 

Hingga April 2024, kunjungan wisatawan mancanegara dari YIA mencapai 177.516 dari 107 negara dengan porsi 57% direct dan 43% indirect. Konektivitas terbesar berasal dari Singapura (39%), Malaysia (35%), dan Thailand (5%). 

Direktur Utama PT Angkasa Pura Indonesia Faik Fahmi menyampaikan, YIA dibangun untuk solusi dari permasalahan lack of capacity Bandara Adi Sutjipto yang hanya bisa menampung 1,6 juta pernumpang per tahun. 

"Dengan adanya YIA, penumpang yang dilayani bisa mencapai 20 juta penumpang per tahun. Terlebih keberadaan Bandara YIA di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang kaya akan budaya dan pariwisata ini memiliki opportunity yang besar untuk dapat dioptimalkan,” ujar Faik. 

Faik berharap dengan adanya pengembangan kerja sama konektivitas udara antara InJourney dan Thai Airways ini diharapkan dapat mendukung pengembangan Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual pilgrim. Penerbangan dari Thailand ke Yogyakarta melalui YIA ini diharapkan mampu meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Yogyakarta dan sekitarnya. 

“Ke depannya kami juga akan berkolaborasi dengan bandara di Thailand untuk membuat sister airport sehingga peningkatan wisatawan di dua negara ini dapat terjalin dengan baik,” katanya. (omy)