Kemenhub Terus Upayakan Regulasi Dukung Ekosistem Lognas

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 07/Sep/2024 07:32 WIB
Hub Talk dalam Hub Space Hub Talk dalam Hub Space

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan terus berupaya memperkuat dan mendukung ekosistem logistik nasional atau National Logistics Ecosystem (NLE) melalui berbagai produk regulasi yang dikeluarkan. 

Baca Juga:
Dukung Pengolahan Limbah Kerang Hijau, TJSL Pelni Serahkan Mesin Conveyor Belt pada Warga Cilincing

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto menyampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Hub Talks "Kontribusi Dunia Usaha dalam Pembangunan Transportasi dan Logistik", di Jiexpo Kemayoran Jakarta, Jumat (6/9/2024).

“Kita sebagai regulator mengorkestrasikan supaya regulasi-regulasi yang menjadi produk kami mampu menjadikan proses bisnis di dunia logistik bisa ditunjang atau aplikatif,” kata Hartanto.

Baca Juga:
Dukung Konservasi Penyu, TJSL Pelni Lepas 100 Tukik di Pulo Aceh

Menurutnya, Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau, karenanya peran utama Kemenhub adalah bagaimana menghubungkan wilayah negara ini. 

Guna mewujudkan hal tersebut, tentunya dibutuhkan sarana dan prasarana, serta kerja sama dengan stakeholder, termasuk berkaitan dengan ekosistem logistik nasional, dimana upaya yang dilakukan adalah terus melajutkan kolaborasi dengan stakeholder sektor logistik. 

Baca Juga:
Jamin Pasokan Bahan Baku Makanan di Kapal, TJSL Pelni Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur

"Disparitas harga di pulau-pulau kami usahakan secepatnya bisa setara. Jelasnya sampai saat ini kita terus berupaya bekerja sama secara baik dengan stakeholder yang ada. Kita coba untuk saling berkoordinasi dan berkomunikasi. Tanpa koordinasi tidak ada ekosistem logistik nasional yg outputnya bisa diterima masyarakat," urainya.

Pada kesempatan yang sama, CEO Pertamina International Shipping (PIS) Yoki Firnandi mengatakan, pada 2023 PIS beserta grupnya telah mengangkut 160 miliar liter energi ke seluruh wilayah Indonesia. 

Namun, hal tersebut tidak terlepas dari berbagai tantangan seperti tantangan alam, sumber daya manusia, keamanan, serta keselamatan. 

“Tapi tantangan itu sampai saat ini bisa dihadapi dengan baik karena indikatornya, dalam energi tidak boleh ada istilah kelangkaan. Inilah yang tentunya kami sangat berterima kasih ke perhubungan laut dan stakeholder terkait, karena ini tidak terlepas dari support yg diberikan,” ungkap Yoki.

Senada dengan Yoki, Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Kokok Susanto mengatakan, kolaborasi sangat dibutuhkan pada sektor logistik. 

Saat ini, Pelni memiliki 26 armada. Dengan armada tersebut, terhitung hingga akhir 2023 Pelni telah mengangkut 4,3 juta penumpang. 

Ditambah penumpang kapal perintis sebanyak 932.000. Sehingga total, Pelni telah mengangkut 5.1 juta penumpang. 

“Perkembangan bisnis tidak lepas dari strategi yang harus kita pikirkan. Cara kita menjaga keberlanjutan adalah bagaimana kita bisa berkolaborasi dengan menggunakan sharing capacity karena pemainnya di sini banyak sekali. Dengan itu biaya operasi akan lebih rendah,” ujar Kokok.

Setelah Hubtalks, ada peluncuran buku Berjudul Pelesir Pelabuhan Laut karya Direktorat Kepelabuhan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priyadi. (omy)