Tak Berdampak PHK, InJourney Airports Bakal Buka Peluang Kerja Lebih Luas

  • Oleh : Naomy

Rabu, 11/Sep/2024 19:55 WIB
Dirut Injourney Airports Dirut Injourney Airports

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menegaskan, penggabungan Angkasa Pura I dan II tidak berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). 

Baca Juga:
13 Bandara InJourney Airports Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji Mulai Hari ini Hingga 11 Juli

Justru kata dia, aksi korporasi ini bakal membuat buka peluang kerja yang lebih luas dari pengembangan operator bandara di Indonesia.

"Tidak ada (PHK), kan sekarang sedang berkembang, sedang bagus. Kita justru akan lebih butuh banyak orang lagi," tutur Faik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Rabu (11/9/2024).

Baca Juga:
Libur Panjang Idul Adha, Penumpang di Bandara InJourney Airports Diproyeksi Capai 2,71 Juta

Dia menjelaskan, salah satu tujuan penggabungan AP I dan II bukan semata-mata melakukan efisiensi. Tapi untuk membesarkan perusahaan operator bandara dalam rangka memperkuat konektivitas udara dan sektor pariwisata.

"Begini, kita itu menggabung karena kita mau jadi besar. Memang ada perusahaan yang merger karena mau efisien, tapi kalau kita tidak, karena mau semakin besar," ujarnya.

Baca Juga:
InJourney Airports Raih 10 Penghargaan Pelayanan Prima dari Kemenhub Berkat Transformasi

Dia menyampaikan, karena perbedaan dua sistem dari dua perusahaan yang berbeda AP I AP II ya sudah dipersiapkan penyatuannya, jadi ketika digabung sudah klik langsung lancar aman.

"Semua urusan SDM urusan komersial misalnya udah beres semua gitu yang kalian lihat sekarang ini kan, semuanya aman lancar seperti enggak ada apa-apa, operasional berjalan seperti biasa," ucapnya.

Faik menambahkan, setidaknya, ada tiga objektif utama dari penggabungan AP I dan AP II menjadi InJourney Airports. 

Pertama membangun konektivitas udara untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi sekaligus mendorong sektor pariwisata.

Kedua, melakukan penataan bandara. Sebab menurutnya Bandara akan menjadi etalase Indonesia bagi para tamu mancanegara yang datang ke Indonesia. 

Contohnya, beautifikasi terminal Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan optimalisasi kapasitas dan fasilitas Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

"Kita diharapkan mampu mengubah wajah bangsa melalui bandara, kan ini menjadi etalasenya nih, orang asing masuk Indoensia yang pertama dilihat bandaranya," imbuhnya.

Ketiga, menciptakan nilai tambah. Sebab lewat penggabungan kedua operator bandara tersebut membuat InJourney Airport sebagai pengelola bandara terbesar ke-5 di dunia dari sisi vaulasi. 

InJourney Airports akan mengelola 37 bandara komersial di Indonesia.

Dengan adanya konsolidasi ini InJourney Airports dapat menangani lebih dari 170 juta penumpang per tahun dan akan berada di urutan kelima perusahaan operator bandara terbesar di dunia.

"Jadi banyak opportunity yang bisa kita kembangkan dari bergabungnya AP I dan AP II," pungkas Faik. (omy)