Bantu Petani, Pelindo Marine Kembangkan Jaringan Pipa Distribusi Air di Bangkalan

  • Oleh : Naomy

Selasa, 24/Sep/2024 15:17 WIB
Prigram TJSL Pelindo Marine Prigram TJSL Pelindo Marine

 

BANGKALAN (BeritaTrans.com) – PT Pelindo Marine Service atau Pelindo Marine mengembangkan jaringan pipa distribusi sumber air tawar yang tahun lalu dibangunnya untuk membantu petani lahan kering di Desa Socah, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur.

Baca Juga:
Jamin Pasokan Bahan Baku Makanan di Kapal, TJSL Pelni Resmikan Desa Mandiri Penghasil Sayur di Cianjur

Kelompok petani Dusun Peddes di Desa Petaonan sebagai penerima manfaat dari instalasi air Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) anak usaha BUMN Pelindo itu, menyebutnya sebagai ‘Sumber Air Berkah’.

Koordinator Bidang TJSL Kementerian BUMN, Fahrudin datang meninjau instalasi sumur bor, pompa listrik, tandon air, sekaligus mengikuti tasyakuran bersama kelompok petani, Selasa (24/9/2024).

Baca Juga:
Kolaborasi BUMN: ASDP Dukung Pertumbuhan Ekonomi dengan Hadirkan Bazar UMKM Pesona Timur Indonesia

Dia didampingi Departemen Head Program TJSL Pelindo, Febrianto Zenny Sulistyo dan Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko Pelindo Marine Lia Indi Agustiana.

Perwakilan warga desa Alfarobi Hasan saat tasyakuran menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Pelindo atas dukungan dan pendampingan yang sudah berjalan sejak 2023 lalu. 

Baca Juga:
Angkasa Pura II Ikuti Pameran IKN Expo 2024 Penajam Paser Utara, Serambi Nusantara

"Telah banyak perkembangan pada lahan kering yang semula hanya ditanami setahun sekali dan sisanya cuma menjadi tempat bermain untuk menerbangkan burung dara," tuturnya.

Kini dengan adanya ‘Sumber Air Berkah’ dari Pelindo Marine, telah menjadi lahan produktif. Semula panen padi hanya setahun sekali, kini bisa 2 hingga 3 kali per tahun untuk panen padi. 

Bahkah sedang dicoba untuk ditanami komoditas jagung. Adanya surplus hasil panen telah membuka mata petani. 

"Hasil produksi bisa menjadi barang ekonomi untuk menambah penghasilan keluarga dan harapannya dapat membantu biaya pendidikan anak,” ungkapnya.

Fahrudin, di sela menikmati hidangan lokal bersama petani menyebutkan, Program TJSL Pelindo Marine dikembangkan secara multidimensional. 

"Berawal dari dukungan bidang lingkungan, yakni membangun sumur untuk menjadi solusi atas lahan kering. Kemudian berkembang meningkatkan hasil produksi pertanian yang membuat petani mulai berani berdagang untuk manfaat ekonomi," urainya.

Diharapkan, ini memberikan dampak berkelanjutan, di antaranya pemanfaatan pendapatan tambahan tersebut untuk peningkatan pendidikan anak. 

“Ketiga dampak lingkungan, ekonomi (setara pengembangan Usaha Mikro dan Kecil), dan pendidikan tersebut sejalan dengan tiga bidang prioritas Program TJSL Kementerian BUMN. Harapannya skema dukungan ini dapat direplikasi untuk juga menjadi solusi di wilayah lain yang membutuhkan, sehingga tidak hanya berkelanjutan, tapi juga bisa meningkatkan skala kebermanfaatannya,” imbuh dia.

Hal senada disampaikan Febrianto Zenny Sulistyo, pertimbangan untuk meningkatkan dampak dan skala kebermanfaatan tersebut membuat Pelindo melanjutan dukungan pada ‘Sumber Air Berkah’ dengan pemasangan jaringan perpipaan. 

“Dengan adanya ‘Sumber Air Berkah’ dari Pelindo Marine, lahan menjadi lebih produktif. Karena distribusi air akan meluas dari semula hanya mengairi sekitar 2 hektar lahan, menjadi berpotensi mengairi hingga 7 sampai 10 hektar lahan, sehingga juga meningkatkan jumlah petani penerima manfaat," ujarnya.

Dari semula tak kurang dari 20 petani, menjadi sekitar 50 hingga 75 petani. Semakin banyak petani yang terlibat, juga membuat beban biaya dan tenaga pengoperasian menjadi lebih ringan, karena dikelola dengan sistem gotong royong, bersama-sama. (omy)