Oleh : Naomy
BANDUNG (BeritaTrans.com) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) teken Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Komando Pemeliharaan Materiel Angkatan Udara (Koharmatau) untuk pendayagunaan sumber daya dalam rangka Center Wing Box Replacement (CWBR) dan Avionic Upgrade Program (AUP) pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.
Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan Komandan Koharmatau (Dankoharmatau), Marsekal Muda TNI Oki Yanuar meneken kerja sama tersebut di Bandung, Rabu (2/10/2024).
Baca Juga:
PTDI Jajaki Pasar Libya, Teken LoI Pembelian Pesawat dengan Fly Oya International
"Perjanjian ini mencakup beberapa aspek penting yang diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas kedua pihak dalam mendukung operasional pesawat C-130 Hercules TNI AU," ungkap Gita.
Di antaranya adalah pendayagunaan SDM yang akan fokus pada peningkatan kemampuan dan keterampilan personel melalui pelatihan pemeliharaan pesawat C-130 Hercules; pemanfaatan special tools & ground support equipment; serta pemanfaatan fasilitas Bonding & Composite PTDI untuk pembuatan komponen komposit dalam kegiatan perbaikan.
Baca Juga:
Aksi Pesawat Produksi & Kiriman PTDI Meriahkan Perayaan HUT ke-79 TNI
Pengerjaan CWBR dan AUP tersebut akan dilakukan di Hanggar Aircraft Services (ACS) PTDI, dengan total sembilan pesawat yang akan menjalani proses ini.
Persiapan induction untuk unit pertama direncanakan di Depohar 10 pada Oktober 2024, diikuti dengan pergeseran pesawat pertama tersebut ke PTDI pada November 2024 untuk melanjutkan proses induction.
Baca Juga:
Inilah Inovasi Teknologi Penerbangan PTDI
"Dari segi waktu, pengerjaan CWBR diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih lima bulan, sedangkan AUP diperkirakan selama enam bulan," ujarnya.
Melalui kolaborasi ini PTDI dan Koharmatau dapat saling memperkuat kompetensi dan kemampuan dalam pengelolaan pesawat C-130 Hercules, yang merupakan salah satu aset vital bagi Angkatan Udara kita.
"Dengan penuh komitmen kami akan memberikan hasil terbaik untuk meningkatkan efektivitas operasi pesawat C-130 Hercules, baik dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah, maupun menjalankan misi kemanusiaan,” imbuh dia.
Sebagaimana kepercayaan yang telah diberikan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertahanan, PTDI akan melaksanakan pekerjaan perawatan dan modernisasi pesawat C-130 Hercules dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya lokal dan fasilitas yang ada, guna mendukung pertumbuhan sektor pertahanan dalam negeri.
Kolaborasi ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang untuk membangun ekosistem pertahanan negara yang solid dan berkelanjutan, serta mendorong inovasi teknologi di bidang penerbangan dan pertahanan.
“Harapan kami tentu semua sudah tahu bahwa TNI AU memiliki Alutsista yang begitu banyak mulai dari pesawat tempur sampai pesawat latih dan sampai dengan saat ini pemeliharaannya 60% masih dikerjakan di luar negeri," kata Marsekal Muda TNI Oki Yanuar.
"Kita punya industri pertahanan, ada PTDI, kenapa tidak kita manfaatkan kerja sama dengan TNI AU, support apa yang teman-teman indhan belum miliki dan apa yang Koharmatau belum miliki di-support juga, yang pada akhirnya kita dapat bersama mewujudkan kemandirian industri pertahanan atau kemandirian Alutsista TNI AU."
Dalam hal ini, Dankoharmatau juga menambahkan bahwa, dari kolaborasi antara kedua belah pihak ini nanti para teknisi senior, bisa memberikan transfer of knowledge untuk bagaimana memelihara pesawat C-130, termasuk publikasi teknis yang dimiliki.
"Begitu pula sebaliknya, ketika nanti kami ada kekurangan publikasi teknik untuk pesawat CN235 atau NC212i, kita bisa saling berkolaborasi," tutupnya. (omy)