Para Akademisi Evaluasi dan Beri Masukan Kemenhub demi Kemajuan Sektor Transportasi

  • Oleh : Naomy

Kamis, 10/Okt/2024 18:14 WIB
Menhub bersama para pakar dan akademisi Menhub bersama para pakar dan akademisi

DEPOK (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi adanya evaluasi dan masukan dari para akademisi. 

"Dengan evaluasi dan masukan ini, diharapkan akan mendorong kemajuan sektor transportasi," tutur Menhub di sela membuka Seminar "Sistem Transportasi Darat Indonesia Terintegrasi, Cerdas, dan Berkelanjutan" yang digelar Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI), di Kampus UI Depok, Kamis (10/10/2024).

Baca Juga:
Badan Kebijakan Transportasi Luncurkan E-library Terintegrasi 28 Perpustakaan Kemenhub

"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para akademisi yang bersedia memberikan masukan dan pembelajaran bagi kami. Insya Allah ini akan menghasilkan sesuatu yang baik dan mendorong kita membuat inisiatif strategis di sektor transportasi melalui kebijakan, insentif, dan infastruktur."

Menhub mengatakan, kerja sama pentahelix yang melibatkan berbagai unsur, meliputi akademisi, pengusaha, komunitas, pemerintah, dan media harus terus didorong untuk menciptakan sektor transportasi yang lebih andal, khususnya di sektor transportasi darat.

Baca Juga:
Insan Transportasi Diminta Terus Beradaptasi Hadapi Tantangan

Sebagai informasi, dari 2015-2024, sebanyak 157 infrastruktur transportasi darat telah dibangun, dinantaranya pembangunan enam terminal tipe A, 44 pelabuhan penyeberangan modern, dan 12 pelabuhan baru. 

Kemudian rehabilitasi/revitalisasi 53 terminal tipe A, rehabilitasi 54 pelabuhan penyeberangan, serta pengembangan sistem angkutan massal di enam kota metropolitan. 

Baca Juga:
Gelar KAMI Awards, Kemenhub Terus Dorong Keterlibatan Masyarakat Majukan Transportasi

Menhub menyampaikan, tantangan transportasi nasional, khususnya transportasi darat ke depan akan semakin kompleks. 

Di wilayah perkotaan, keterbatasan transportasi massal telah menghambat pertumbuhan ekonomi. 

“Di Jakarta, misalnya, kerugian ekonomi akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun. Untuk itu, Kemenhub terus mendorong pembangunan transportasi massal untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota-kota besar,” katanya.

Di samping itu, Kemenhub juga konsisten menjalankan arahan Presiden dalam pembangunan infrastruktur transportasi untuk menghubungkan kawasan tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan (3TP),  destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), kawasan industri (KI), dan kawasan ekonomi khusus (KEK). 

Rektor UI Ari Kuncoro menyatakan, transportasi darat bukan hanya sekedar menghubungkan wilayah, namun sebagai pondasi dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

"Oleh karena itu, akademisi memegang peranan penting dalam kajian-kajian strategis untuk mendukung sektor transportasi," ungkapnya.

Menurutnya, UI sebagai salah satu institusi  pendidikan tinggi terbaik di negeri ini, berkewajiban berkontribusi bagi pembangunan bangsa. 

“Dalam bidang ini kami berusaha memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi Kemenhub, memastikan bahwa pembangunan transportasi berlandaskan pada kesejahteraan masyarakat, kelestarian lingkungan dan meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global," ujar Ari. 

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri PPN Bappenas RI 2016-2019, Prof. Bambang Brodjonegoro, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Risyapudin Nursin, akademisi University of Tokyo, Jepang, Assoc. Prof. Dr. Dinesh Manandhar, serta Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Ir. Gunawan Tjahjono dan Prof. Dr. Ir. Sutanto Soehodho.  (omy)