InJourney Airports Digandeng Incheon, Segera Kelola Bandara di Luar Negeri

  • Oleh : Naomy

Selasa, 15/Okt/2024 13:30 WIB
MoU API dan Bandara Incheon MoU API dan Bandara Incheon

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan Incheon International Airport Corporation (IIAC) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk menjalin kemitraan strategis dalam pengelolaan bandara dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). 

MoU ditandatangani Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi dan President & CEO IIAC Hag Jae Lee di Incheon, Korea Selatan, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Kembali Berlakukan Prosedur Airport Contingency Plan, Kenapa?

"Ini merupakan langkah awal bagi kedua perusahaan untuk membahas empat hal secara intensif," jelas Dirut InJourney Faik Fahmi.

Pertama, rencana kerja sama pengelolaan bandara di Kuwait, Uzbekistan dan Filipina. 

Baca Juga:
Pembatalan Beberapa Penerbangan di Bandara Ngurah Rai Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Berangsur Normal

Kedua, rencana pembentukan anak usaha untuk mengikuti tender pengelolaan bandara di Asia dan Timur Tengah.

Ketiga, pengembangan kompetensi SDM untuk pengelolaan bandara kelas dunia. 

Baca Juga:
InJourney Airports Tutup Emergency Operation Center di Bandara Kualanamu dan Soekarno-Hatta

Keempat, menjajaki kemitraan sister airport antara bandara yang dikelola InJourney Airports dengan bandara yang dikelola IIAC. 

MoU ini juga menandakan bahwa InJourney Airports tidak membutuhkan waktu lama atau hanya sekitar satu bulan sejak resmi menjadi perusahaan merger untuk melebarkan sayap menjadi pengelola bandara di luar negeri. 

“Bagi InJourney Airports, menjadi pengelola bandara di luar negeri bertujuan meningkatkan daya saing dan memperluas kapasitas perusahaan sehingga dapat agresif mendorong transformasi bandara-bandara di dalam negeri untuk menjadi wajah kebanggaan bangsa yang memberikan pengalaman menyenangkan bagi penumpang pesawat," urainya.

Lalu, sebagai agent of development yang mendukung pertumbuhan ekonomi, serta value creator yang mampu menciptakan nilai tambah dari operasional bandara.

*Kerja sama InJourney Airports dan IIAC*

Adapun penandatanganan MoU kali ini merupakan kemitraan strategis kedua bagi InJourney Airports dan IIAC dalam pengelolaan bandara, setelah kedua perusahaan saat ini sudah bekerja sama dalam mengelola Bandara Hang Nadim Batam.

Faik menyatakan, kemitraan strategis kali ini merupakan bentuk kepercayaan dari kedua pihak dalam menjalin hubungan jangka panjang. 

“InJourney Airports dan IIAC memiliki hubungan yang sangat dekat. Setelah bekerja sama dalam mengelola Bandara Hang Nadim Batam, kini kami kembali menjalin kemitraan strategis untuk mengelola bandara-bandara lainnya. Ini dapat diwujudkan seiring dengan kepercayaan yang ada dari InJourney Airports dan IIAC dalam bekerja sama,” imbuhnya.

Kemitraan strategis ini juga merupakan bentuk pengakuan dari IIAC yang merupakan operator bandara kelas dunia, terhadap kapabilitas dan kapasitas InJourney Airports di industri kebandarudaraan. 

InJourney Airports merupakan perusahaan hasil merger PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. 

Secara resmi pada 9 September 2024, InJourney Airports menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia dengan mengelola 37 bandara di Indonesia, antara lain Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Kualanamu Deli Serdang, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. 

Sementara itu, IIAC merupakan pengelola bandara kelas dunia asal Korea Selatan yang mengelola Bandara Incheon sebagai bandara terbaik ketiga dunia pada 2024 versi Skytrax. 

Selain di Korsel, IIAC juga memiliki portofolio bisnis kebandarudaraan di 15 negara lainnya. 

Faik mengatakan, InJourney Airports dan IIAC adalah dua perusahaan besar yang masing-masing memiliki sumber daya, keahlian, serta pengalaman panjang di industri aviasi.
 
“Kemitraan strategis melalui MoU ini mensinergikan kedua perusahaan untuk semakin tumbuh dan melahirkan inovasi-inovasi baru dalam hal pelayanan dan operasional bandara,” ungkapnya.

Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi InJourney Airports Ferry Kusnowo menambahkan, kemitraan dengan IIAC ini, sebagai upaya menjadi operator bandara kelas dunia. 

“InJourney Airports menuju menjadi world-class airport operator, dengan membentuk organisasi berbasis data-driven melalui sistem terintegrasi di antara ekosistem aviasi dan didukung big data analytics. Sejalan dengan ini, kami bermitra dengan IIAC yang telah menjadi operator bandara kelas dunia melalui berbagai keunggulan di antaranya dalam hal teknologi kebandarudaraan,” ujar Ferry. 

Direktur Human Capital InJourney Airports Achmad Syahir menuturkan IIAC memiliki sumber daya manusia terbaik di industri kebandarudaraan untuk mendukung pengembangan SDM di InJourney Airports. 

“InJourney Airports sudah memiliki SDM terbaik dalam hal pengelolaan bandara, dan bersama IIAC kami ingin menjalankan program pengembangan SDM secara holistik yakni pengembangan skill untuk mendukung aspek teknis dan pengembangan teknologi, kemudian pengembangan mindset guna mendorong SDM lebih proaktif dan predikstif, serta pengembangan attitude untuk pelayanan dari hati yang memahami penumpang pesawat,” ujar Syahir. 

President & CEO IIAC Hag Jae Lee mengatakan, “Kami sangat senang mengumumkan kemitraan strategis dengan InJourney Airports."

Dengan mensinergikan kapabilitas kedua perusahaan, pihaknya meyakini IIAC dan InJourney Airports dapat sukses menjadi pengelola bandara di sejumlah negara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang pesawat. (omy)