Oleh : Redaksi
BITUNG (BeritaTrans.com) – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) berhasil mengamankan Kapal LCT Fatimah 6165 hanyut tanpa awak di perairan Selat Lembeh Utara, Selasa (22/10/2024).
Baca Juga:
Tingkatkan Kespel Kapal Pelra di Dumai, Kemenhub Bagikan 200 Life Jacket
Kapal tersebut ditemukan tim patroli KPLP Pangkalan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Bitung dalam keadaan kosong dan hanyut, berpotensi mengganggu keselamatan pelayaran di kawasan tersebut.
Direktur KPLP Jon Kenedi, menyampaikan apresiasinya atas kecepatan dan kesigapan tim di lapangan.
Baca Juga:
Hadiri Pertemuan Ke-35 PSC di Wilayah Asia Pasifik, Indonesia Komit Tingkatkan Kerja Sama Maritim
"Ini adalah bukti nyata bahwa KPLP terus berperan aktif dalam menjaga keselamatan maritim kita. Langkah cepat yang diambil oleh tim di Pangkalan PLP Bitung adalah wujud komitmen kami dalam memastikan keselamatan pelayaran dan mencegah potensi kecelakaan di laut," ujar Jon.
Dia mengungkapkan, dalam operasi penyelamatan ini, dua kapal patroli milik KPLP yaitu KN. P-50048 dan KN. P-50002, yang sedang melaksanakan patroli rutin di perairan tersebut, pertama kali mendeteksi kapal tanpa awak tersebut.
Baca Juga:
Pengukuhan dan Revalidasi Pejabat PSCO
"Komandan Patroli, Zulkifli Hasan, langsung berkoordinasi dengan Bitung VTS untuk menginformasikan kapal-kapal lain yang melintas di jalur pelayaran Selat Lembeh agar berhati-hati," ungkapnya.
Kapal LCT Fatimah 6165 yang terdaftar atas nama Nubi Delta Marine dengan nomor pendaftaran 2007 IId No.658/L, ditemukan hanyut tanpa awak pada pukul 08.00 WITA.
Setelah berkoordinasi dengan otoritas terkait, termasuk KSOP Kelas I Bitung dan Direktorat KPLP, tim KPLP segera melakukan penanganan darurat.
Kapal tersebut ditowing oleh KN. P-380 milik KSOP Bitung ke tempat yang lebih aman yaitu Dermaga Pangkalan PLP Bitung untuk mencegah gangguan lebih lanjut terhadap jalur pelayaran di Utara Lembeh.
"Kapal Fatimah 6165 dapat menimbulkan risiko besar bagi kapal-kapal lain yang melintas di jalur tersebut. Tindakan towing oleh tim kami memastikan bahwa kapal tersebut tidak lagi menjadi ancaman bagi keselamatan pelayaran," tambah Jon.
Dia juga menegaskan bahwa patroli keselamatan maritim yang rutin dilakukan oleh KPLP adalah bagian dari upaya mereka untuk meminimalisir insiden di laut dan memastikan setiap kapal yang melintas dapat berlayar dengan aman.
KPLP, di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terus meningkatkan operasi keselamatan maritim melalui patroli rutin di berbagai wilayah perairan Indonesia.
Jon menekankan bahwa KPLP akan terus memperkuat koordinasi dengan otoritas pelayaran setempat dan VTS untuk memonitor situasi pelayaran secara real-time.
"Keselamatan pelayaran di Indonesia adalah prioritas utama kami. Dengan semakin intensifnya pengawasan dan patroli di seluruh wilayah perairan, kami berharap dapat mencegah insiden yang bisa membahayaka di laut," pungkasnya. (omy)