Hingga Akhir September, Penumpang Indonesia AirAsia Tembus 4,99 Juta

  • Oleh : Naomy

Rabu, 30/Okt/2024 19:41 WIB
Pesawat Indonesia AirAsia Pesawat Indonesia AirAsia

JAKARTA (BeritaTrans.com)  – Maskapai berbiaya hemat terbaik dunia menurut Skytrax, Indonesia AirAsia, hingga 30 September 2024 telah mengangkut 4,99 juta penumpang.

Dari capaian tersebut, perusahaan mengantongi pendapatan kuartal 3 2024 sebesar Rp5,91 triliun, meningkat sebesar 20% dibandingkan kuartal yang sama di tahun
2023 sebesar Rp 4,93 triliun.

Baca Juga:
Ketepatan Waktu Penerbangan Indonesia AirAsia 2024 Masuk 8 Besar Dunia versi Cirium

“Angkutan penumpang
menjadi salah satu faktor dalam kenaikkan pendapatan PT AirAsia Indonesia Tbk. (AAID/CMPP). Hal ini juga didukung dengan keterisian penumpang (load factor) yang naik sebesar 3 pts atau
87% dibandingkan kuartal 3 2023,” tutur Direktur Utama Indonesia AirAsia, Veranita
Yosephine, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Sebelumnya di periode yang sama tahun 2023, Indonesia AirAsia mencatatkan angkut sebanyak 4,52 juta penumpang atau dan naik 10% di kuartal 3-2024.

Baca Juga:
Selama Periode Libur Nataru, Indonesia AirAsia Terbangkan Lebih dari 460 Ribu Penumpang

Sebagian besar pendapatan AAID/CMPP berasal dari operasi penerbangan, dimana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp5,02 triliun, diikuti  pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp796,83 miliar.

Selain itu pendapatan dari ancillary sebesar Rp 42,63 miliar, kargo Rp40,62 miliar, dan charter sebesar Rp 1,60 miliar.

Baca Juga:
Indonesia AirAsia Segera Terbangi Rute Bali-Darwin Australia, Tiket Sudah Bisa Dibeli

"Sedangkan pendapatan per kilometer kursi yang tersedia (RASK) naik sebesar 12% atau Rp716, dengan peningkatan kapasitas sebesar 7% atau 5,70 juta kursi," ungkapnya.

Hub Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp2,48 triliun, diikuti oleh Denpasar senilai Rp2,31 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat angka Rp687,66 miliar dan Rp425,49 miliar.

Peningkatan pendapatan usaha kuartal 3 2024 tercatat sebesar 20% atau sebesar Rp972 miliar, diikuti dengan penurunan rugi bersih sebesar 22%, yang menunjukkan perbaikan
margin sebesar 7 pts dibandingkan dengan kuartal 3 2023. 

"Rugi bersih yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi mata uang asing," kata Veranita.

Dia menambahkan, AAID/CMPP terus berupaya menaikkan kinerja perusahaan dan menjadi salah satu maskapai penerbangan yang dapat berkontribusi membantu inisiatif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan sektor pariwisata. 

Begitu juga dalam hal perluasan konektivitas, sehingga dapat mempererat hubungan Indonesia dan negara-negara di sekitarnya.

Di kuartal 3-2024, Indonesia AirAsia telah meresmikan empat rute internasional baru yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Bali-Phuket, Bali-Kota Kinabalu, dan Bali-Cairns. 

Hal ini akan diikuti dengan pembukaan rute-rute internasional baru lainnya ke beberapa negara di Asia
pada kuartal 4-2024. (omy)