Oleh : Ahmad
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Priok menggelar Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok dengan tema “Pengelolaan Kualitas Udara dan Debu Melalui Elektrifikasi Peralatan Handling Cargo dan Upaya Pengendalian Debu”. pada Kamis, (31/10) bertempat di Vertu Harmoni Jakarta.
Acara Forum Ecoport dibuka oleh Kepala KSOP Utama Tanjung Priok, M. Takwim Masuku, dalam sambutannya beliau menyampaikan saat ini kondisi lingkungan semakin mengkhawatirkan. Hal ini terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan ketika mengekspolitasnya, salah satunya melalui Pembangunan. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki lebih dari 20 pelabuhan besar yang akan terus dikembangkan, terutama dari sisi infrastruktur dan fasilitasnya sehingga memerlukan adanya Pembangunan. Tak hanya itu, kebutuhan manusia yang selalu dinamis juga menjadi sebab adanya pembangunan pelabuhan mengingat bahwa pelabuhan merupakan gerbang utama logistik suatu daerah.
“Green Port atau Pelabuhan Berwawasan Lingkungan atau juga Eco Port, adalah istilah pelabuhan yang dalam manajemen dan operasionalnya memperhatikan aspek-aspek sosial, ekonomi dan terutama lingkungan, jadi bukan hanya berbasis kepada profit/keuntungan secara bisnis semat," ujar Kepala KSOP.
Ecoport atau Green Port di Indonesia telah didiskusikan dalam Forum CoP 26 UNFCCC di Glasgow, Inggris dengan tema Green and Smart Ports in Climate Actions. Program ini di Indonesia telah menjadi bagian komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon di sektor Kepelabuhanan. Pelaksanaan program ini telah diinisiasi melalui pelaksanaan asesmen oleh Kemenko Marves berkolaborasi dengan kementerian teknis dan ID Survey sejak Tahun 2019 ke Pelabuhan Umum dan TUKS di Indonesia dan diperkuat dengan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. Kp–DJPL 689 Tahun 2022 tentang Pedoman Pengelolaan Pelabuhan Berkelanjutan Berwawasan Lingkungan (Ecoport).
Forum Ecoport Pelabuhan Tanjung Priok tahun ini mengundang narasumber antara lain Senior Manager Kepatuhan Bisnis PT Pelindo Regional 2 Tanjung Priok – Denny Soenjaya, membahas tentang Pengelolaan Pelabuhan Berbisnis Lingkungan; Direktur Operasional PT NPCT1 – Irwan Setia Budi, membahas Peranan Elektrifikasi Peralatan Handling Cargo dalam Meningkatkan Kualitas Udara di Pelabuhan; dan akademisi Filson Maratur Sidjabat, membahas tentang Perhitungan Emisi GRK dan Peneratan Inovasi/Teknologi dalam rangka penurunan Emisi GRK di Pelabuhan”.
Forum Ecoport tahun ini diharapkan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dalam mewujudkan Pelabuhan Tanjung Priok menjadi pelabuhan berwawasan lingkungan dengan mendapatkan predikat Ecoport/Green Port yang diakui secara nasional maupun internasional yang selanjutnya dapat dijadikan barometer dan diikuti oleh seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia.(ahmad)