Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Sembari berlayar, PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT Pelni (Persero) menggelar serangkaian lokakarya untuk meningkatkan kesadaran keselamatan pelayaran di kapal-kapal penumpang.
Lokakarya keselamatan yang menggandeng Kementerian Perhubungan sudah digelar di empat kapal Pelni sejak Agustus hingga akhir Oktober 2024.
Baca Juga:
Pelni Siapkan 3.100 Tiket Gratis Angkutan Laut Libur Nataru, Cek Trayeknya di Sini
Direktur Armada dan Teknik Pelni Robert MP Sinaga menyebutkan, kegiatan lokakarya keselamatan ini merupakan inisiatif Manajemen, termasuk Dewan Komisaris Pelni.
"Sebagai penyedia jasa transportasi, keselamatan pelayaran merupakan prioritas kami. Untuk itu, lokakarya ini menjadi momen untuk mengasah keterampilan kru kapal dalam menangani situasi darurat," jelas Robert, Jumat (1/11/2024).
Baca Juga:
Pelni Siap Layani Penumpang di Periode Libur Nataru, Ini 5 Pelabuhan Terpadat
Dia mengingatkan kepada seluruh kru kapal untuk selalu menerapkan manajemen keselamatan kapal selama pelayaran.
"Tidak kalah penting adalah konsisten melakukan latihan darurat atau safety drill, agar saat keadaan darurat terjadi, setiap kru kapal mengetahui dan menjalankan perannya secara efektif dan mampu menangani situasi darurat dengan cepat," paparnya.
Baca Juga:
Pelni Prediksi Puncak Perjalanan Angkutan Libur Nataru 19 Desember 2024
Rangkaian lokakarya keselamatan Pelni ini dijelaskannya, dimulai di KM Bukit Raya pada pelayaran Tanjung Priok, Jakarta menuju Kijang pada 22-24 Agustus 2024, disusul KM Gunung Dempo Jakarta - Makassar, 29 Agustus - 1 September; KM Dobonsolo Jakarta - Surabaya, 2-3 Oktober; dan terakhir di KM Ciremai(Surabaya - Jakarta, 30-31 Oktober 2024.
Pada lokakarya di KM Ciremai, Pelni menghadirkan sejumlah narasumber dari Kementerian Perhubungan antara lain penilik teknis kapal Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub Hendra Arthur Toloh, dan Sub Koordinator Penumpang Kelas Ekonomi dan Pelayaran Rakyat Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Andre Zulfa.
Sementara itu, turut mendampingi dari manajemen Pelni Komisaris Utama Pelni Muhammad Awaluddin, Komisaris Independen Pelni Kristia Budiyarto, Direktur Armada dan Teknik Pelni Robert MP Sinaga, dan Kepala DPA QHSSE Fauzi Indrijanto Nugroho.
KM Ciremai pada pelayaran Surabaya - Jakarta dinakhodai oleh Capt. Roberto Matualage.
Sebagai informasi, seluruh kapal penumpang Pelni telah dilengkapi berbagai tipe alat keselamatan, seperti jaket penyelamat, kapal sekoci, hingga perahu karet.
Di seluruh kapal penumpang Pelni total tersedia 72.816 jaket keselamatan, 1.794 unit life-raft dengan total muat 44.850 orang, dan 226 unit sekoci dengan total muat 25.805 orang.
Pelni juga sudah memasang alat keselamatan marine evacuation system, yang berbentuk jaring seluncur. Alat keselamatan ini memungkinkan evakuasi penumpang yang berada di atas kapal menuju perahu karet penyelamat.
Sementara itu, Kepala DPA QHSSE Pelni Fauzi menerangkan, seluruh kapal Pelni saat ini tengah dalam proses sertifikasi ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu dan ISO 45001:2018 tentang Sistem Manajemen K3.
"Akhir tahun ini pelaksanaan audit eksternal sudah dijadwalkan untuk KM Kelud, KM Lawit, KM Nggapulu, KM Wilis, dan KM Sirimau
Ditambah di tiga kapal barang Logistik Nusantara. Untuk pedoman Sistem Manajemen Mutu, sudah kami terapkan di seluruh kapal penumpang," tutur Fauzi. (omy)