Oleh : Naomy
LOMBOK (BeritaTrans.com) – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tuan rumah pertemuan Komite “Aids to Navigation Fund (ANF) ke-31, bertempat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) 6 s.d. 7 November 2024.
Baca Juga:
Disnav Tanjung Priok Sosialisasi Pungutan PNBP Jasa VTS Kapal Pelra
Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan ANF ke-30 yang sebelumnya dilaksanakan di Labuan Bajo, dihadiri perwakilan dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Malacca Strait Council, The Nippon Foundation, dan Witherby Publishing Group.
Pada pertemuan Komite ANF ke-31 ini, Delegasi dari Indonesia dipimpin Direktur Kenavigasian Capt. Budi Mantoro, Delegasi Malaysia dipimpin oleh Mohd Hafiz bin Abdul Majid, dan Delegasi dari Singapura di pimpin Gary Chew.
Baca Juga:
Kemenhub Bersama Witherbys Susun Panduan Navigasi Terbsru Selat Sunda dan Lombok
Sedangan yang bertindak sebagai Pimpinan Sidang atau Chairman adalah Kepala Distrik Navigasi Type B Tanjung Priok, Capt. Mugen S Sartoto.
Menurut Capt. Mugen, ANF adalah forum yang dibentuk oleh Indonesia, Malaysia, dan Singapura untuk mendorong kolaborasi antar negara dan para pemangku kepentingan dalam rangka memelihara Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di sepanjang Selat Malaka dan Singapura.
Baca Juga:
Demi Keamanan dan Efisiensi Pelayaran, Penting Terapkan Sistem Pelaporan Kapal
"Pertemuan ini merupakan bagian dari Cooperative Mechanism yang dibentuk pada tahun 2007, yang melibatkan pertemuan rutin untuk meningkatkan keselamatan navigasi di selat tersebut," ucapnya.
Dia menekankan pentingnya peran ANF dalam memastikan keselamatan navigasi di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia.
“Untuk itu, kami memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh negara kontributor atas kehadiran dan komitmennya untuk terus meningkatkan keselamatan navigasi di Selat Malaka sebagai salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia," kata dia
Capt. Mugen juga mengatakan, dalam pertemuan Komite ANF ini, Indonesia menyatakan komitmennya untuk mendukung ANF dan membahas proyek pemeliharaan serta penggantian sarana navigasi di selat tersebut.
Pada kesempatan tersebut, setiap perwakilan negara juga menyampaikan laporan pemeliharaan dan rencana kerja untuk tahun 2025.
Selain itu, laporan work performance auditor terkait performa Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran di sepanjang Traffic Separation Scheme di Selat Malaka dan Singapura tahun 2024 juga turut dibahas.
“Dalam Sidang Komite ANF ini, Indonesia yang telah menjadi Sekretariat ANF sejak tahun 2022 hingga 2024, akan menyerahkan peran ini kepada Singapura untuk periode 2025-2026” tutup Capt. Mugen. (omy)