28.600 Ton Gula Mentah Asal Thailand Tiba di Pelabuhan Waingapu

  • Oleh : Naomy

Minggu, 10/Nov/2024 05:19 WIB
Ketibaan gula mentah di Pelabuhan Waingapu Ketibaan gula mentah di Pelabuhan Waingapu


WAINGAPU (BeritaTrans.com) – Sebanyak 28.600 ton gula kristal mentah (raw sugar) asal Thailand tiba di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur. 

Komoditas gula ini diangkut menggunakan kapal MV. Newsun Lucky, dengan panjang kapal (LOA) 170 meter dan lima palka, yang sandar di Dermaga Nusantara Tiga. 

Baca Juga:
Upaya Penguatan Pelindo Bersih. SPJM Gelar FGD Sistem Manajemen Anti Penyuapan

Proses kedatangan kapal dilakukan dengan menggunakan Layanan Pandu Tunda yang merupakan kerja sama antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta BUP PT Pelindo Waingapu.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan kapal oleh Tim CIQP yang terdiri dari Petugas Bea dan Cukai Kupang, Imigrasi Kupang, Karantina Kesehatan Pelabuhan Waingapu dan KSOP Waingapu.

Baca Juga:
Menhub Apresiasi Pelindo, Pelabuhan Pulau Baai Siap Beroperasi Optimal

Kepala Kantor KSOP Kelas IV Waingapu, Fadly Afand Djafar menyatakan, kapal yang mengangkut gula kristal mentah ini milik PT Muria Sumba Manis. 

Gula kristal mentah tersebut nantinya akan diproses di pabrik pengolahan gula yang ada di daerah Sumba Timur.

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Terima Kunjungan Komisi I DPRD Belitung, Bahas Sinergitas Pengembangan Pelabuhan

"Keberhasilan kedatangan kapal MV. Newsun Lucky dengan pelayaran langsung dari Thailand dan membawa 28.600 ton gula kristal mentah ini merupakan pencapaian penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan gula di wilayah timur Indonesia. Kami berharap ini dapat memperlancar distribusi gula untuk pasar domestik, serta mendukung ketahanan pangan di NTT," ujar Fadly.

Di as a menjelaskan, importasi gula kristal mentah ini akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama pada November 2024, tahap kedua pada minggu keempat November 2024, dan tahap ketiga pada minggu kedua Desember 2024.

"Dengan kedatangan kapal ini, diharapkan dapat memperkuat stok gula di pasar dan membantu menstabilkan harga di tingkat konsumen, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional dan kebutuhan pasar yang meningkat," tutup Fadly. (omy)