Optimalisasi dan Revitalisasi Infrastruktur Bandara Ngurah Rai Bali Diapresiasi Menteri BUMN

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 22/Nov/2024 05:30 WIB
Menteri BUMN (tengah) saat di Bandara Ngurah Rai, Bali Menteri BUMN (tengah) saat di Bandara Ngurah Rai, Bali


BADUNG (BeritaTrans.com) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan apresiasi program optimalisasi dan revitalisasi infrastruktur serta fasilitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang saat ini tengah dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports)

Hal tersebut disampaikannya saat kunjungan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (21/11/2024) siang.

Baca Juga:
Penerapan Platform AI bikin InJourney Airports Pimpin Era Baru Pengelolaan Bandara

Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, salah satu kunci peningkatan layanan adalah dengan optimalisasi infrastruktur eksisting bandara.

“Kuncinya adalah mengoptimalkan yang sudah ada. Di bawah kepemimpinan Pak Faik, saya mengharapkan seluruh proyek pembangunan bandara direview supaya lebih efisien, salah satunya di Bali ini,” tuturnya.

Baca Juga:
20 Bandara InJourney Airports Sabet Gelar Bandara Sehat dari Kemenkes

Menteri BUMN mengungkapkan, peningkatan kapasitas penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melalui optimalisasi, efisiensi, dan rekomposisi tata ruang merupakan langkah yang tepat.

Revitalisasi infrastruktur dan layanan Bandara Ngurah Rai yang saat ini tengah dijalankan InJourney Airports sebagai pengelola bandara, ditujukan untuk mengantisipasi tren pergerakan penumpang dan pesawat yang terus tumbuh, serta untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa bandara.

Baca Juga:
InJourney Dukung Kesiapan Layanan Kebandaraudaraan Jelang Libur Nataru

Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menyampaikan, revitalisasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan perwujudan transformasi bandara yang saat ini tengah dijalankan perusahaan. 

“Saat ini kami sedang menjalankan berbagai program peningkatan kualitas layanan bandara melalui revitalisasi, beautifikasi, dan optimalisasi infrastruktur bandara, salah satunya di Bandara Ngurah Rai. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar transformasi bandara, yakni Premises, di mana kami menghadirkan infrastruktur yang berfokus pada customer experience,” urai Faik saat mendampingi Menteri BUMN.

"Untuk mengoptimalkan kapasitas dan daya tampung Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, kami sedang melaksanakan sejumlah pekerjaan guna mengoptimalkan fasilitas dan layanan. Sejumlah pekerjaan tersebut juga diharapkan mampu mengoptimalkan tata ruang bandara yang ada, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta untuk mengurai antrian pada jam sibuk atau peak hours.”

Optimalisasi infrastruktur bandara tersebut terbagi menjadi dua, yakni di area terminal penumpang serta di area sisi darat (landside). 

Untuk area terminal penumpang, InJourney Airports melaksanakan redesigning dan relayouting area terminal penumpang, sehingga dapat mengoptimalkan kapasitas bandara dari 24 juta penumpang per tahun menjadi 32 juta penumpang per tahun. 

Sedangkan di area sisi darat atau landside mencakup perluasan akses jalan, penataan alur kendaraan dan landscape, serta pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).

InJourney Airports mencatat, saat ini Bandara Ngurah Rai terus mengalami peningkatan trafik pergerakan penumpang. 

Hingga Oktober 2024, sebanyak 20 juta pergerakan penumpang telah dilayani, atau mengalami pertumbuhan sebesar 13% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 17,7 juta penumpang.

Dengan tren pergerakan penumpang yang terus meningkat, utilisasi fasilitas penumpang di Bandara Ngurah Rai sekarang ini hampir menyentuh angka puncak. Diproyeksikan hingga akhir Desember mendatang akan mencapai 23,6 juta penumpang.

"Untuk itulah program revitalisasi dan optimalisasi bandara ini dilaksanakan, sehingga pelayanan kepada pengguna jasa bandara tetap optimal di tengah tren pertumbuhan trafik,” tutup Faik. (omy)