Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) – PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HIS) optimistis dalam menghadapi tahun 2025. Perusahaan juga yakin mampu capai target pertumbuhan pendapatan dan laba sebesar 5-10 persen dibanding tahun 2024.
Baca Juga:
Kinerja IPC TPK Konsisten Catatkan Trend Positif di tengah Triwulan Kedua 2025
"Hal ini didukung potensi peningkatan permintaan jasa pengangkutan, rencana ekspansi armada, serta penguatan ekosistem bisnis melalui kolaborasi dengan mitra strategis," tutur Direktur Keuangan PT Hasnur Internasional Shipping Tbk Rickie di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Untuk mendukung pertumbuhan pendapatan pada 2025, HIS berencana menambah empat set armada tugboat dan barge dengan alokasi belanja modal sekitar Rp260 miliar.
"Hal ini merupakan bagian dari strategi ekspansi perusahaan pada 2025,” ujarnya.
Selain itu, HIS kata dia, mulai memproses konstruksi floating loading facilities, yang merupakan bagian dari ekspansi usaha melalui joint venture antara anak usaha HIS, PT Hasnur Resources Terminal, dengan PT Multi Guna Maritim, yang membentuk PT Hasnur Multi Sinergi pada 2024.
Floating loading facilities ini, dijadwalkan selesai pada 2026 dan akan dioperasikan untuk transhipment batu bara.
“Dengan strategi yang telah disusun dan eksekusi yang terarah, HIS berkomitmen terus memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan serta menjaga keberlanjutan bisnis di tengah dinamika industri maritim,” imbuh Rickie.
Terkait kinerja tahun 2024, HIS juga optimistis mencatat pertumbuhan yang positif dan solid, baik dari sisi operasional maupun keuangan, melalui peningkatan jumlah kargo yang diangkut serta menjaga stabilitas keuangan sesuai ekspektasi yang telah ditetapkan.
Sejumlah faktor utama yang mendorong pencapaian ini meliputi peningkatan aktivitas pengangkutan komoditas, optimalisasi efektivitas operasional, serta kerja sama strategis dengan berbagai mitra.
"Selain itu, keberhasilan HIS masuk dalam daftar Forbes Asia Under a Billion 2024 turut memperkuat kredibilitas dan eksposur bisnis perusahaan di pasar global," tutup Rickie. (omy)