Masa Depan Kemaritiman Indonesia di Pemerintahan Baru: Kolaborasi untuk Meningkatkan Infrastruktur dan Daya Saing

  • Oleh : Ahmad

Rabu, 19/Feb/2025 15:38 WIB
Foto istimewa/BeritaTrans/ahmad Foto istimewa/BeritaTrans/ahmad

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Sektor kemaritiman Indonesia memasuki babak baru di bawah pemerintahan yang baru, dengan berbagai langkah strategis untuk memajukan industri pelayaran, perkapalan, dan logistik.

Dalam sebuah seminar yang digelar beberapa waktu lalu, sejumlah narasumber dari berbagai sektor memberikan pandangan mengenai masa depan kemaritiman Indonesia dan bagaimana sektor ini dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional, Rabu 19/2/2025) di Jakarta.

 

Seminar dengan Para Pemangku Kepentingan

Seminar bertema "Masa Depan Kemaritiman Indonesia di Pemerintahan Baru" menghadirkan sejumlah narasumber penting, antara lain Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Capt Hendri Ginting, Direktur Utama Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) Ari Hendryanto, serta Direktur Utama Krakatau Steel yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan. Seminar ini juga dihadiri oleh Sekretaris Umum DPP Indonesia National Shipowners Association (INSA), Darmansyah Tanamas, dan Fadjar Harjo Seputro yang menggantikan Perwakilan Anggota DPR Komisi V, Bambang Haryo, yang berhalangan hadir.

Dalam diskusi yang penuh informasi tersebut, para pemangku kepentingan sepakat bahwa sektor kemaritiman Indonesia memiliki potensi besar untuk mendukung perekonomian negara, terutama dengan penguatan infrastruktur, konektivitas antar pulau, serta keberlanjutan ekosistem laut.

Kolaborasi untuk Meningkatkan Infrastruktur dan Daya Saing

Capt Hendri Ginting, Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengembangkan infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien. "Pembangunan pelabuhan bukan hanya tentang memperbesar kapasitas, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan agar Indonesia dapat bersaing di pasar global," ujarnya.

Ari Hendryanto, Direktur Utama Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT), juga menambahkan bahwa Pelindo berperan penting dalam membangun ekosistem pelabuhan yang lebih terintegrasi. Menurutnya, salah satu fokus utama adalah memperkuat jaringan pelabuhan yang mendukung jalur logistik domestik dan internasional.

Sementara itu, Akbar Djohan, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), menyatakan bahwa peningkatan logistik dan transportasi laut akan berdampak langsung pada daya saing Indonesia. "Kemaritiman yang maju akan mendorong efisiensi dalam rantai pasokan, mengurangi biaya logistik, dan membuka peluang baru dalam perdagangan internasional," katanya.

 

Membangun Industri Perkapalan yang Berkelanjutan

Para narasumber juga menyoroti pentingnya pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan. Darmansyah Tanamas, Sekretaris Umum DPP INSA, mengungkapkan bahwa Indonesia sebagai negara maritim harus memperhatikan keberlanjutan industri pelayaran. "Kita harus memastikan bahwa sektor ini tidak hanya berkembang, tetapi juga menjaga kelestarian laut kita. Pengelolaan sumber daya alam yang bijak akan menjamin keberlanjutan industri kemaritiman Indonesia," jelasnya.

 

Masa Depan Kemaritiman yang Lebih Bersinergi

Dalam penutupan seminar, Fadjar Harjo Seputro menekankan bahwa sektor kemaritiman Indonesia perlu bersinergi lebih baik lagi dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada, seperti peningkatan kualitas SDM, inovasi teknologi, dan adaptasi terhadap tren global yang bergerak menuju industri maritim yang lebih ramah lingkungan.

Para narasumber berharap bahwa melalui kerjasama yang solid antar instansi pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, sektor kemaritiman Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi negara.(ahmad)