Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) – Tingkatkan daya saing rantai pasok industri kedirgantaraan nasional, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjalin kerja sama strategis dengan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (PT YPTI).
Kolaborasi ini untuk meningkatkan produktifitas & keandalan mesin produksi PTDI, meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk permesinan, baik komponen pesawat terbang maupun spare part mesin dan mengembangkan ekosistem industri manufaktur kedirgantaraan.
Baca Juga:
Perawatan Pesawat A319 Milik Aero Dili Selesai Dikerjakan PTDI
Sebagai bagian dari kerja sama ini, PTDI dan PT YPTI menandatangani Framework Agreement (FA) yang mencakup berbagai aspek utama, seperti penyediaan dan revitalisasi mesin produksi PTDI, peningkatan daya saing produk permesinan, serta pelatihan terkait manajemen pemeliharaan permesinan.
Kesepakatan ini juga membuka peluang transfer teknologi dan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia di bidang dirgantara, sejalan dengan agenda nasional dalam mendorong kemandirian sektor manufaktur.
Baca Juga:
Eksplorasi Industri Pertahanan di PTDI
FA ini merupakan tindak lanjut dari komitmen kerja sama yang telah dimulai sebelumnya melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada bulan Oktober 2024.
Hal ini menunjukkan kesinambungan visi PTDI dalam memperkuat industri dirgantara nasional melalui sinergi dengan industri lokal.
Seremoni penandatanganan FA berlangsung di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Baca Juga:
Ikut Perhelatan IDEX 2025, PTDI Tampilkan Kemampuan Pertahanan
Penandatanganan dokumen kerja sama ini dilakukan oleh Direktur Produksi PTDI, Dena Hendriana dan Direktur Utama PT YPTI, Petrus Tedja Hapsoro.
Teken disaksikan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza dan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi & Elektronika Kementerian Perindustrian, Setia Diarta, sebagai bentuk dukungan Pemerintah dalam membangun ekosistem dirgantara nasional, serta Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan.
Dena menyampaikan, kerja sama ini menjadi momentum penting dalam pembangunan ekosistem dirgantara nasional.
"Dengan melibatkan lebih banyak pelaku industri lokal, kami berkomitmen untuk meningkatkan TKDN dan mengoptimalkan potensi industri dalam negeri. Kolaborasi ini juga akan memperkaya kapabilitas permesinan PTDI, sehingga kami dapat terus meningkatkan kualitas, kompetensi dan diversifikasi produk dirgantara,” urainya.
Sejalan dengan program Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan Kementerian Perindustrian, kerja sama ini turut mendukung akselerasi transformasi industri manufaktur nasional menuju ekosistem berbasis teknologi tinggi dan berdaya saing global.
"Selain itu, inisiatif ini juga mendukung kebijakan substitusi impor dan penguatan industri komponen dalam negeri, sebagaimana yang diamanatkan dalam Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)," ujar dia.
Sebagaimana arahan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang yang dalam hal ini disampaikan Wamenprin Faisol, PTDI diharapkan dapat terus meningkatkan perannya untuk mendorong pengembangan ekosistem industri pesawat terbang.
"Baik peran sebagai lead integrator dalam manufaktur pesawat maupun PTDI sebagai tier 1 yang mampu menjadi enabler industri lainnya di dalam negeri untuk menjadi tier 2 dan 3 dalam menyerap peluang pasar yang besar tersebut sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor komponen," kata Faisol.
Sebagai simbol komitmen bersama dalam mewujudkan industri kedirgantaraan yang lebih mandiri dan kompetitif, FA ini menjadi langkah konkret bagi PTDI dan YPTI dalam mempercepat implementasi strategi peningkatan daya saing industri manufaktur nasional.
Dengan sinergi yang semakin erat, kedua Perusahaan siap memasuki fase implementasi guna mengoptimalkan rantai pasok, meningkatkan efisiensi produksi, serta memperkuat kemandirian industri dirgantara Indonesia di kancah global. (omy)