Kuartal I/2025, Penumpang Garuda Indonesia Tembus 2,6 Juta, Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 11/Apr/2025 17:55 WIB
Penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai nasional Garuda Indonesia mencatatkan kinerja operasional yang positif pada kuartal pertama tahun 2025, dan menjadi capaian tertinggi dalam tiga tahun terakhir. 

Capaian ini mencerminkan pemulihan yang semakin optimal, sekaligus membangun momentum bagi penerapan strategi transformasi perusahaan.

Baca Juga:
Wow, Garuda Indonesia jadi Maskapai dengan Pertumbuhan Penumpang Terbesar di Asia Tenggara

Sepanjang Januari hingga Maret 2025, Garuda mengangkut sedikitnya 2,6 juta penumpang. Angka penumpang yang tumbuh sebesar 48% dari Kuartal 1 2023, yaitu sebanyak 1,8 juta penumpang. 

"Jumlah tersebut juga tumbuh 10% dari periode yang sama di Kuartal I 2024, yang membukukan sebanyak 2,4 juta penumpang," Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga:
Hadapi Tantangan Supply Chain Industri Global, Garuda Indonesia Group Optimalkan Kapasitas Produksi

Membaiknya kinerja operasional tersebut juga terefleksikan melalui tingkat keterisian penumpang (seat load factor) rata-rata di kuartal I 2025 diproyeksikan mencapai 80,51%. 

Angka ini meningkat signifikan dari tahun 2023 sebesar 72,30%, maupun di tahun 2024 sebesar 73,89%.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Calon Jemaah Haji Pada Hari Pertama Keberangkatan

Angkutan kargo menurutnya, juga turut mencatatkan pertumbuhan yang positif. Pada kuartal I/2025 ini, Garuda mencatatkan jumlah angkutan kargo sebesar 34.715,57 ton, tumbuh sebesar 39% dibandingkan periode yang sama di tahun 2023 sebesar 25.053,35 ton. 

Angka ini juga tumbuh sebesar 3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 sebesar 33.735 ton.

“Capaian ini merupakan hasil awal dari upaya perbaikan kinerja Garuda untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap layanan maskapai. Meningkatnya permintaan angkutan penumpang di awal tahun, yang umumnya merupakan periode low season dalam industri penerbangan, memberi optimisme tersendiri bagi perusahaan, yang tengah menjalankan serangkaian langkah transformasi strategis untuk memastikan keberlangsungan perusahaan," urai Wamildan.

Upaya perbaikan kinerja Garuda dilakukan melalui peningkatan keandalan operasional, optimalisasi kapasitas produksi secara berkelanjutan, penyesuaian rute yang selaras dengan kebutuhan dan permintaan pasar, serta penguatan sinergi dengan ekosistem pariwisata dan transportasi nasional. 

Hasil dari perbaikan kinerja tersebut diproyeksikan akan mengokohkan kinerja keuangan, termasuk dalam memperbaiki posisi cash flow.

Hal tersebut juga meningkatkan kemampuan likuiditas Perusahaan, antara lain untuk memenuhi komitmennya dalam perjanjian perdamaian PKPU.

"Memanfaatkan momentum positif ini, Garuda akan terus memperkuat landasan operasional dan organisasinya. Hal ini dilakukan melalui program transformasi berkelanjutan yang mencakup refocusing anggaran, optimalisasi armada, serta penguatan level of service dan keunggulan maskapai yang telah memiliki standar keselamatan dan kenyamanan tinggi," ungkapnya.

Dalam aspek organisasi, perbaikan yang dilakukan  termasuk optimalisasi pelatihan pilot berbasis kinerja, perbaikan sistem tunjangan pegawai, serta optimalisasi sistem transportasi darat untuk awak kabin, kesemuanya dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah dan praktik industri yang relevan.

"Di tengah berbagai tantangan, Garuda optimistis transformasi yang sedang berjalan ini akan memperkuat kinerja perusahaan, sekaligus memastikan pertumbuhan korporasi yang sehat dan berkelanjutan ke depan,” pungkas Wamildan. (omy)