Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang penerbangan jemaah haji yang dimulai 2 Mei 2025, begini maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengoptimalkan kesiapan layanan operasional.
Dalam rangka memastikan fase keberangkatan hingga fase kepulangan haji berlangsung dengan lancar dan aman, upaya kesiapan dilakukan di sejumlah aspek mulai dari layanan, operasional, hingga penguatan tatakelola safety.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Terbangkan 4.158 Calon Jemaah Haji Pada Hari Pertama Keberangkatan
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani menyampaikan, ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri di mana pengoperasian penerbangan haji di tahun ini menandai momentum Garuda Indonesia yang telah dipercaya selama tujuh dekade mengantarkan para jemaah haji Indonesia menuju Tanah Suci.
“Untuk memastikan pesawat beroperasi dalam kondisi sehat dan layak terbang, Garuda Indonesia menerapkan sejumlah prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis di seluruh armada yang akan melayani penerbangan haji melalui program Aircraft Health Program yang telah berlangsung sejak awal April lalu, termasuk pemenuhan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification sebagai syarat utama untuk mendaftarkan pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi,” urai Wamildan, Kamis (24/4/2025).
Baca Juga:
Ini Penjelasan Garuda Indonesia Terkait Dampak Kenaikan Nilai Dolar pada Biaya Penerbangan Haji
Sementara itu, anak usaha GMF AeroAsia turut berpartisipasi aktif dalam memastikan kesiapan aspek teknis lainnya, di antaranya melalui optimalisasi Material/Spare Readiness yakni penempatan tools dan spare part di stasiun embarkasi sebagai mitigasi kebutuhan penggantian part pesawat; dan Manpower Readiness dengan penempatan 142 Engineer yang tersebar di tujuh embarkasi hingga Jeddah, Madinah, dan Hyderabad.
Dengan lebih dari 25 ribu calon jemaah haji dengan usia di atas 65 tahun (atau sebesar 28,4% dari total jemaah) yang akan dilayani di tahun ini, Garuda juga memfokuskan pada upaya pemenuhan kebutuhan penunjang pelayanan lanjut usia, baik selama di darat menuju dan turun dari pesawat. serta pada saat perjalanan udara berlangsung.
Baca Juga:
Angkut 25.000 Jemaah Haji Lansia, Garuda Indonesia Berikan Layanan Khusus
Lebih lanjut, layanan penunjang tersebut juga mencakup kebutuhan bagi jemaah penyandang disabilitas
“Program haji ramah lansia dan Disabilitas ini diharapkan dapat menghadirkan layanan penerbangan yang inklusif bagi jemaah lanjut usia maupun penyandang disabilitas, sehingga diharapkan kenyamanan perjalanan dapat dirasakan oleh seluruh jemaah dan persiapan ibadah haji pun semakin maksimal," katanya.
Sejumlah perlengkapan layanan penunjang di penerbangan yang akan disediakan di antaranya 30 wheelchair di setiap embarkasi, dua ambulift di embarkasi Jakarta dan Solo, bus jemaah yang dilengkapi dengan toilet, priority boarding & disembark, special baggage handling, buggy car di Bandara Internasional King Abdulaziz.
Serta untuk memaksimalkan kenyamanan lebih tersedia juga selimut, first aid kit, emergency equipment hingga asistensi para awak kabin untuk membantu mobilisasi jemaah selama di penerbangan.
Adapun pada sajian menu makanan di penerbangan, Garuda Indonesia turut menyiapkan hot meals sebanyak dua kali dan snack sebanyak satu kali sesuai dengan standar penyajian inflight meals bagi penumpang jamaah haji.
Berbagai optimalisasi layanan yang dihadirkan Garuda tersebut merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan kami untuk senantiasa konsisten menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman dan nyaman dengan standar layanan penerbangan bintang 5 bagi seluruh jamaah haji.
"Lebih lanjut, sehubungan dengan adanya volatilitas nilai tukar mata uang imbas dinamika kondisi ekonomi global, dapat kami pastikan bahwa harga tiket penerbangan haji yang dikenakan tidak mengalami kenaikan, atau sesuai dengan kontrak yang ditandatangani bersama Kementerian Agama RI, yang juga telah melewati persetujuan dari Panja Komisi VIII DPR," imbuh Wamildan.
Pada musim haji tahun ini, Garuda diproyeksikan akan membawa 90.933 penumpang yang terdiri dari 90.203 calon jemaah haji dan 730 petugas haji yang terbagi ke dalam 246 kelompok terbang (kloter) dan diberangkatkan dari tujuh embarkasi yaitu Banda Aceh, Medan, Jakarta, Solo, Balikpapan, Makassar, dan Lombok.
Secara bertahap fase keberangkatan akan berlangsung mulai 2 – 16 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Madinah, dan 17 – 31 Mei 2025 untuk penerbangan menuju Jeddah.
Selanjutnya, fase pemulangan jamaah 11 – 25 Juni 2025 dengan keberangkatan dari Jeddah/Madinah menuju kota Embarkasi, dan 26 Juni – 10 Juli 2025 dari Madinah menuju kota Embarkasi.
Garuda akan mengoperasikan sebanyak 13 armada wide-body selama musim haji berlangsung yang terdiri dari Boeing B777-300ER, Airbus A330-900neo, dan Airbus A330-300. Adapun dari total pesawat yang dioperasikan tersebut, lima di antaranya merupakan pesawat sewa. Kemudian untuk mengantisipasi potensi irregularity pada operasional penerbangan, Garuda juga menyediakan 1 pesawat cadangan jenis Airbus A330-300.
Garuda
berkomitmen untuk terus melakukan optimalisasi layanan penerbangan haji secara berkesinambungan, selaras dengan berbagai masukan dan aspirasi yang disampaikan oleh para pemangku kepentingan penerbangan haji terkait pelaksanaan operasional haji tahun lalu.
“Kami meyakini bahwa setiap masukan yang diberikan merupakan bentuk dukungan, harapan, serta kepercayaan masyarakat terhadap konsistensi dan dedikasi Garuda Indonesia dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang aman, nyaman, dan sesuai dengan kebutuhan jamaah," tutup Wamildan. (omy)